Seorang pemuda memakai jubah hitam yang hampir menutupi seluruh tubuhnya bahkan wajahnya saja tidak bisa terlihat karna tertutup tudung jubah ditambah lagi dengan bayangan tudung jubah yang menutupi seluruh wajahnya, kuda coklat gagah yang dia tunggangi berjalan perlahan dan berhenti disungai dengan suasana tenang dan sunyi.
Sungai yang dihiasi dengan teratai bermacam warna itu dan air terjun diseberang sana, pohon yang rindang dengan warna yang hijau membuat orang yang berada disana merasa tenang. Namun, dibalik keindahan itu semua terdapat hal yang tidak terduga. Tentu saja sungai yang terlihat indah siapa sangka ternyata sangatlah dangkal, pohon yang menjulang tinggi namun membuat tempat yang indah itu sulit untuk dijangkau cahaya, dan ditambah lagi memang memiliki suasana tenang namun siapa sangka tempat itu juga memiliki suasana yang mencengkam.
Pemuda tersebut turun dari kudanya dan berjalan mendekati tepi sungai, pemuda itu mengusap mukanya dengan air sungai tersebut. Perlahan ia melepaskan tudung jubahnya dan terlihatlah sosok pemuda tampan yang tidak lain dan tidak bukan adalah prince Dino dengan surai yang basah tersisir kebelakang.
Dino menghela nafas pelan."Keluarlah Hyung! aku tau kau sembunyi dibelakangku."
Dino menatap tajam kesampingnya dan tidak lama muncul pria bangsawan dengan pakaian pangeran kerajaan yang menatapnya remeh, sedangkan Dino tertawa pelan seolah menganggapinya santai.
"Woah woah woah... Pangeran Dino yang terkenal tidak pernah keluar dari kerajaan atau bahkan keluar dari wilayah kerajaan, tapi apa ini?"
Dino hanya terkekeh menanggapinya yang membuat lawan bicaranya menahan geram.
"Kau sangat cerdik adik kecil, kau sudah berhasil menipu semua orang." Ucap pria itu dengan suara mengejek.
Dino mendekati lawan bicaranya dengan memegang bahu pria tersebut, Dino mendekati wajahnya pada telinga pria tersebut.
"Karna aku adalah Lee Chan, bukan prince Dino yang terkenal dengan wajah yang lugu bahkan takut dengan dunia. Bukankah kau tau itu pangeran Mingyu?"
Ya, Dino sudah mengetahui bahwa sejak awal ia memulai perjalanannya Mingyu yang mengikutinya sedari tadi.
Mingyu mengepalkan tangannya dengan mendorong Dino sampai ia termundur beberapa langkah, Mingyu menatap tajam Dino yang memabalas dengan senyum remeh.
"Kenapa? apa kau merasa takut?"
Mingyu tersenyum miring. "Siapa? aku? takut padamu? cih jangan harap. Ingat Dino kau tetaplah masih adikku, jadi sebaiknya jaga sikapmu."
Seketika Dino tertawa terbahak-bahak sebelum dia mengubah ekspresinya dalam sekejap mata dengan tatapan tajam disertai wajah datar nan dinginnya.
"Aku bukanlah pangeran Dino disini, jika kau lupa akan aku ingatkan kembali bahwa aku adalah Lee Chan..." Dino memegang bahu Mingyu. "Yang bisa menghabisimu kapan saja dan dimanapun yang aku mau." Ucapnya yang perlahan berbalik untuk meninggalkan Mingyu dengan mata yang gelisah namun masih memegang tangguh pendiriannya bahwa apa yang dikatakan Dino bukanlah apa-apa.
"Aku ingin kau membujuk ayah untuk menjadikan aku seorang Raja."
Dino menghentikan langkahnya namun ia tidak berbalik.
"Jika ayah sendiri tidak menginginkan kau menjadi Raja berarti kau memang tidak pantas untuk menjadi seorang Raja."
"Dino, kau tidak bisa memperlakukan hyung kandungmu sendiri seperti ini."
"Hyung mana yang kau katakan? hyun yang tega menyuruh salah satu adiknya untuk memasuki peperangan padahal dia yang diutus untuk itu, katakan hyung mana yang tega berencana menyingkirkan adiknya bahkan beberapa kali berniat membunuh adiknya sendiri termasuk aku hanya untuk sebuah tahta."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery of a Future King✔
De TodoKerajaan memang identik dengan hal yang berbau kemegahan dan kemewahan, namun apa jadinya jika kerajaan Silla yang ditempati oleh King Chanyeol beserta istri dan ketiga anaknya adalah kerajaannya yang hanya selalu memiliki hari kesedihan, apa ini se...