16

652 70 3
                                    

Sepanjang perjalanan Dokyeom selalu memikirkan bagaimana persaan Joshua jika ia mengatakan sendiri bahwa yang akan menikahinya adalah Mingyu bukan dirinya, sehingga yang dilakukan Dokyeom hanya melamun memikirkan hal tersebut.

"Pangeran kita sudah sampai."

Dokyeom tersentak mendengarnya karena asik melamun Dokyeom tidak sadar mereka sudah sampai didepan gerbang kerajaan Baekje, ia turun dari tandunya lalu menatap kesekitarnya.

Jika dikerajaan Silla terkenal dengan dipenuhi oleh bunga teratai yang indah maka dikerajaan Baekje dipenuhi dengan tanaman dan tumbuhan hijau yang segar membuat mata sejuk melihatnya, tidak sengaja salah satu kenangannya bersama Joshua terlintas dipikiranya saat ia melihat salah satu jembatan disana.



Flasback on:

Dokyeom berjalan mengendap-endap menghampiri Joshua yang berdiri dijembatan sendirian, Joshua terkejut karena merasakan kedua matanya ditutup oleh seseorang.

"Siapa? lepas."

"Ayo tebak siapa?"

"Aishh cepat lepaskan, kau ini siapa?"

"Dokyeom hihi." Ucap Dokyeom sangat pelan namun masih bisa didengar Joshua yang mengulum bibir menahan senyum.

"Aku mendengar suaramu yah."

"Banarkah? ah tidak seru kalau seperti ini."

Dokyeom melepaskan tangannya dari mata Joshua namun digenggam kembali oleh Joshua yang menatapnya dengan senyum manis, Dokyeom yang melihat itupun juga ikut tersenyum tampan.

-Huaa ambil karung cwepatt!! xixixi- poor author.

"Jangan menatapku seperti itu."

"Kenapa?" tanya Joshua bingung.

"Aku tidak ingin terserang penyakit diabetes dengan senyummu yang terlalu manis."

Dug!!

"Ya! salahku dimana Shua-ya?" Bukannya tersipu malu Joshua malah memukul jidat Dokyeom keras sehingga Dokyeom mengaduh sakit.

"Tidak usah seperti itu, aku tidak akan luluh maaf saja."

"Yaa memang benar sih, kau kan akan luluh jika aku bertindak kasar padamu apalagi kau sangat suka saat aku menciummu kasar juga meremas pant–"

Plak~

"Aisshh diamlah, apa kau tidak malu? banyak orang disini." Potong Joshua.

Dokyeom memutarkan matanya ke semua arah namun tetap tidak ada orang disini, lalu ia menatap Joshua datar yang sedang menahan tawa.

"Kau mengerjaiku?"

"Lebih tepatnya kau bodoh karena mudah dibohongi hahaha."

"Memang sih." Ucap Dokyeom santai membuat Joshua yang tadinya tertawa terdiam seketika.

"Kau aneh, sudahlah." Joshua berjalan meninggalkan Dokyeom yang menatap kesalah satu tanaman disana, namun saat ia menoleh Joshua sudah berada diujung jembatan.

"Hei tunggu aku, kenapa ditinggal sih?" gerutu Dokyeom mengejar Joshua.

Flasback off

Dokyeom terkekeh pelan saat lintasan kenangan tersebut, ia menghelas nafas pelan. Tidak ada yang berubah disini, semuanya masih sama namun dengan kenangan berbeda.

"Mari pangeran saya antarkan ke ruangan King Sehun dan Queen Jongin." Ucap salah satu penjaga disana yang diangguki Dokyeom.

Kini mereka sudah tiba didepan ruangan tersebut, kedua penjaga disana membukakan pintu lebar. Dokyeom berjalan gagah menghampiri singgahsana seorang King Sehun dengan sampingnya Queen Jongin, Dokyeom memberi hormat bungkuk khas seorang pangeran kerajaan Silla.

The Mystery of a Future King✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang