27

1.3K 69 3
                                    

Halo guys~
Apa kabarnya nih? Hehe udah lama yah ga update? Maaf yahh.
Udah berapa lama yah aku hiatus? Udah lama banget deh keknya eh ga tau juga deng.

Ada yang kangen author ga? Gak ada? Wahh kejam banget yahh kalian-kalian inihh.

/plak

Belum dijawab ege.

Eh iya juga yah, yaudah tanpa membuang waktu lebih lama lagi, ayokk yang mau baca diharap beri vote sama coment dulu yah.

Happy reading^o^



"Aku merasa takdir tidak adil padaku kakek." Ucap Mingyu yang kembali menitikkan air matanya.

Jungmyeon memandang sendu cucunya itu, meski mereka tidak memiliki tali darah tapi Jungmyeon sudah menganggap Mingyu cucunya sendiri.

Mingyu menghapus air matanya kasar sambil tersenyum pedih, ia duduk disebelah Wonwoo dan menggenggam tangan istrinya erat. Mingyu menatap wajah istrinya dengan tatapan penuh penyesalan, ia mengingat semua bagaimana perkataan tajamnya membuat sang istri menitikkan air mata, bagaimana perlakuan sadisnya membuat sang istri menderita namun masih ingin berada disampingnya.

Menyesalpun percuma karena semuanya sudah terjadi, karena sikap egoisnya begitu banyak yang menjadi korban bahkan anaknya yang belum melihat duniapun ikut imbas.

Mingyu mencium kening sang istri lama, ia memejamkan matanya erat menahan laju air mata yang membuat bibirnya bergetar.

'Hyung aku mencintaimu bahkan sangat.'

'Hyung apa kau tidak merasakan betapa tulusnya aku mencintaimu?'

'Hyung... hikss... Aku mohon berhenti, sakit hyung... hikss ini sakit.'

'Jangan pergi hyung, jangan tinggalkan aku sendiri.'

'Lihat aku hyung! Dia tidak mencintaimu!? Aku yang selama ini mencintaimu, AKU!!'

/plak

Mingyu memejamkan matanya erat, ia mengingat bagaimana tangannya menampar kasar pipi lembut sang istri yang sudah berurai tangis.

'Hyung? Apa cintaku saja tidak cukup untukmu? Apa perjuangan yang selama ini aku lakukan tidak ada artinya?'

'Hyung... hikss jangan buat aku seperti ini, aku tidak bisa tanpamu hyung sungguh.'

'Terkadang aku berpikir, pernahkah sekali saja kau mencintaiku? Apa selama ini hanya aku yang sangat mencintaimu?'

'Baiklah hyung, jika itu keputusanmu. Jika pernikahan itu membuatmu bahagia, maka baiklah. Silahkan.'

'Aku masih mencintaimu hyung, hati ini masih milikmu... hikss tapi kenapa hatimu sangat sulit untuk kumiliki?'

'Inikah akhirnya? Apa kita harus pergi meninggalkan ayahmu babby? Tapi bagaimana jika ayahmu sakit?'

Perkataan Wonwoo terus terngiang membuat Mingyu terisak pilu, perlahan dengan tangan bergetar ia menyentuh perut Wonwoo pelan.

Mingyu berulang kali bergumam meminta maaf, mengusap perut Wonwoo yang sudah rata karena putra mereka sudah tiada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Mystery of a Future King✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang