Peringatan!!
Maaf ada typo bertebaran, next silahkan dibaca, salam dari cha~"Kalau kau tidak merasa bersalah lalu kenapa kau marah? bukankah ini semua sudah jelas bahwa kau ternyata–" belum selesai yang ingin diucapkan Seokmin, Mingyu sudah menyerangnya secara brutal membuat ia dengan santainya hanya mengelak dan menangkis pedang Mingyu.
"Berhenti!"
Semua orang menoleh pada arah pintu besar itu, tampak seorang lelaki tua berdiri tegap menatap mereka tajam. Seokmin hanya menanggapinya acuh sedangkan Chanyeol dan Mingyu bingung siapa orang tersebut.
Lelaki tua itu berjalan menghampiri Seokmin dengan tatapan lembut, ia tahu saat ini bukan Dokyeom yang menguasai tubuhnya maka dengan salah satu caranya adalah meredakan amarah Seokmin terlebih dahulu.
"Nak, tenanglah! jangan biarkan emosi mengusai dirimu." Ujar lelaki tua itu namun Seokmin hanya menanggapinya dengan berdecih.
"Apa maksudmu?" tanya Chanyeol bingung, tentu saja bingung.
"Jangan urusi aku, pergi! kau tidak dibutuhkan disini." Usir Seokmin dingin.
"Apa kau ingat kakek Dokyeom-ah? nak, ini kakek. Bangkitlah dari keterpurukanmu, kakek ada disini untuk membantumu. Dokyeom-ah, ayo muncul sekarang." Bukannya pergi karena mendengar usiran Seokmin lelaki tua itu malah membuat Chanyeol dan Mingyu semakin bertambah bingung.
"Dia tidak akan muncul meski kau bersikap seperti ini, seharusnya kau senang karena Dokyeom yang kau lihat lebih kuat dibanding Dokyeom yang terkenal lemah."
"Aku tidak! karena kau Seokmin, aku tahu bagaimana sikap aslimu itu."
"Seokmin?..." Ucap Chanyeol dan Mingyu pelan hampir terdengar seperti bisikan.
Belum sempat Chanyeol mengeluarkan suara namun ia terpaku pada kedua mata Dokyeom berwarna hitam semua, Chanyeol baru sadar bahwa yang ia ajak bicara sedari tadi adalah iblisnya Dokyeom? yah, setidaknya Chanyeol hanya tahu bahwa putranya hanya memiliki iblis yang bersemayam bukan berkepribadian ganda.
Entah apa yang diucapkan lelaki tua itu namun setelah itu kedua mata Seokmin yang tadi hitam semua kini sudah kembali seperti biasa, itu berarti Dokyeom sudah kembali muncul.
"Kakek? bagaimana kakek tiba disini?" tanya Dokyeom bingung.
Kakek itu menghela nafas lega, dengan Dokyeom yang muncul maka masalah ini akan cepat terselesaikan.
"Jangan pikirkan itu, sekarang kita harus menyelesaikan masalh ini terlebih dahulu." Ucap sang kakek.
Dokyeom hanya mengangguk, lalu beralih menatap Chanyeol yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan bingung dan terkejut sekaligus.
"Ayah, ini ka–" ucapan Dokyeom terpotong.
"Biar kakek yang memberitahu ayahmu."
Mata Chanyeol kini beralih menatap lelaki tua itu bingung, sedangkan sang kakek berjalan perlahan menghampiri Chanyeol dengan senyum tipisnya.
"Aku yakin kau pasti lupa denganku, karena saat itu kau masih sangat kecil untuk bisa mengingat. Pangeran Yeolie?"
Reflek mata Chanyeol membulat mendengar panggilan tersebut, hanya satu orang yang berani memanggil seperti itu.
"P-pangeran Jungmyeon?!" pekik Chanyeol membuat kakek yang dipanggil pangeran Jungmyeon tertawa ringan lalu membalas pelukan keponakannya itu.
Dokyeom tersenyum lembut menatap keduanya sedangkan Mingyu yang sedari tadi diam malah semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery of a Future King✔
RandomKerajaan memang identik dengan hal yang berbau kemegahan dan kemewahan, namun apa jadinya jika kerajaan Silla yang ditempati oleh King Chanyeol beserta istri dan ketiga anaknya adalah kerajaannya yang hanya selalu memiliki hari kesedihan, apa ini se...