0.5 Jisung's House

1.1K 164 11
                                    

Eleana masuk ke dalam rumah dengan disuguhi pemandangan orang-orang sedang menunggunya di ruang tamu.

“El,” panggil Mahardika, membuat Eleana menghampirinya.

Eleana hanya diam, menunggu apa yang akan disampaikan oleh ayahnya.

“Kamu kenapa? Abis nangis? Siapa yang udah buat kamu nangis? Bangchan?” tanya Mahardika dengan beruntun.

“Aku gak pa-pa, aku cuma flu aja.”

“Udah minum obat?”

“Hem ... ada yang mau Ayah omongin?” tanya Eleana mengalihkan pertanyaan Mahardika sebelumnya.

“El, maafin Ayah harus pergi, ya? Kamu tenang aja, di sini kamu gak akan sendiri, ada kakak-kakak kamu sama yang lain yang bakalan nemenin dan jagain kamu.” Mahardika sebenarnya merasa bersalah, tetapi lelaki itu juga ada masalah dalam perusahaannya.

Eleana menganggukkan kepalanya dan menatap mereka semua. “Aku bisa sendiri.” Eleana pergi meninggalkan mereka semua.

-----*-*-----

Eleana keluar dari kamarnya dengan seragam yang rapi. Pagi ini, gadis itu sengaja pergi ke sekolah untuk menghindari semua orang, termasuk Bangchan yang tengah malam tadi baru menghubunginya.

Eleana menatap sekeliling rumah yang masih sepi. Gadis itu berlari pelan keluar rumah menuju ojek online yang sudah dia pesan sebelumnya.

Eleana menatap lingkungan sekitar dan langit. Matahari masih setia belum menampakan dirinya, membuat keadaan masih gelap.
Bayangkan saja, Eleana pergi dari rumah jam lima subuh.

“Makasih, Pak.”

Eleana berjalan menuju sebuah rumah yang tak kalah besar dengan rumahnya. Ternyata, gadis itu tidak langsung pergi ke sekolah.

Tin Tong

Eleana memencet bel rumah dua kali, dan langsung disambut si pemilik rumah.

“Eh, Lea. Kamu mau ketemu Jisung, ya?” tanya Jihan – ibu Jisung.

“Iya, Tante. Maaf aku ke sini pagi buta kaya gini hehe,” ucap Eleana canggung karena tidak enak.

“Gak pa-pa, orang rumah udah pada bangun kok. Tinggal Jisung doang yang belum bangun, kamu langsung ke kamarnya aja, ya?”

“Iya, Tan. Kalau gitu, aku ke kamar si jangkung dulu ya,” pamit Elea yang membuat Jihan tersenyum.

Eleana dan Jisung sudah bersahabat sejak sekolah dasar, rumah Jisung adalah tempat Eleana mencurahkan perasaannya yang sesungguhnya.

Eleana masuk ke dalam kamar Jisung tanpa mengetuk pintu, Eleana tahu pasti lelaki itu masih sibuk dengan dunia mimpinya.

Eleana mengambil bantal sofa yang ada di kamar Jisung, dan langsung memukul badan lelaki itu.

Bug bug bug

“Jisung, bangun! Jisung! Jisung! Jangkung! Jelangkung!”

Bug bug bug

“Lo ngapain sih ke sini pagi-pagi?” tanya Jisung yang masih memejamkan matanya.

Eleana tidak peduli, gadis itu malah berdiri dan meloncat-loncat di atas ranjang Jisung yang empuk.

“Ayo, bangun! Jisung jangkung jelek, cepet bangun!”

“Berhenti, El. Gue mau tidur, jangan ganggu.”
Eleana berhenti dari aksinya, duduk di atas ranjang di sebelah Jisung yang masih setia tertidur.

WALLFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang