2.0 Lucas

432 75 5
                                    

Jaehyun masih setia menggenggam tangan Eleana yang bebas dari infus. Lelaki itu tidak hentinya berdoa untuk Eleana yang masih terbaring tak sadarkan diri selama dua hari di rumah sakit. Sedangkan yang lain sedang menunggu Lucas di ruangannya, bekerja, kuliah dan sebagiannya lagi sedang mengurus urusan rumah sakit.

Dua hari lalu, Jaehyun terkejut bukan main saat mendapati kerumunan orang di seberang apartemen milik adiknya.

Jika kalian pikir ambulan yang membawa Eleana dan Lucas, jawabannya salah. Para kakak Eleana sepakat untuk menjenguk adik kecilnya. Namun, nihil, yang mereka lihat malah bencana yang mengerikan. Eleana yang pingsan di samping Lucas yang tidak sadarkan diri dengan luka tusuk di perutnya.

Taeyong bahkan sampai mengutuk supir ambulan yang belum datang saat dirinya akan membawa Eleana.

Eleana mengerjapkan matanya pelan. "Kak ..." lirih Eleana yang membuat Jaehyun mendongakan kepalanya menatap Eleana.

"Ada yang sakit hem?" tanya Jaehyun mengelus kening Eleana pelan.

Eleana menggelengkan kepalanya pelan. "Enggak, Kak. Aku baik-baik aja.

"Minum dulu," ucap Jaehyun sambil membantu Eleana minum.

“Lucas dia—keadaan dia gimana?" Eleana masih ingat bagaimana keadaan Lucas terakhir kali yang dilihatnya.

Kak Chan ... kenapa kamu tega lukain orang? Your change ...

"Kenapa? lo kangen sama gue?" tanya Lucas yang masuk ke ruangan Eleana tanpa salam.

Eleana menatap Lucas yang datang menggunakan kursi roda, dan Johnny yang mendorongnya. Ah dan yang lainnya juga ada di belakang mereka berdua.

"Kamu gak pa-pa? Maksud aku, gimana keadaan kamu?" tanya Eleana yang mencoba duduk dan langsung dibantu oleh Jaehyun.

"Kamu kenapa ke sini? Harusnya kamu istirahat aja," ucapan Eleana sontak saja membuat Lucas tertawa kecil, membuat Eleana mengerutkan keningnya.

"Lo kenapa malah ketawa? udah gila?" tanya Ten dengan spontan.

"Padahal 'kan yang ketusuk perut, bukan otak," celetuk Renjun, membuat Lucas mendelik kesal.

"Apa gue harus di tusuk dulu biar lo perhatian sama gue?" tanya Lucas yang langsung membuat Eleana bungkam.

"Cas!" tegur Taeyong, tentu saja Taeyong tidak terima dengan perkataan Lucas. Mau bagaimanapun dia adalah sepupunya, dan Eleana adalah adiknya. Tidak ada kakak yang ingin melihat keduanya terluka.

"Sorry, gara-gara aku, kamu jadi kaya gini. Harusnya kamu biarin aku."

"Ngebiarin lo pergi sama cowok brengsek itu? Gue gak setega itu," potong Lucas, yang lagi-lagi membuat Eleana terdiam.

Lucas memang baik. Eleana tidak bisa memungkiri itu.

"Udah, lo gak perlu ngerasa bersalah kaya gitu. Yang buat gue heran, kenapa lo juga malah ikutan di rawat? Dia juga nyakitin lo?" Pertanyaan Lucas sontak saja membuat Eleana terkejut. Dia tidak bisa memberitahu Lucas.

"Dia kecapean," jawab Doyoung yang melihat Eleana gugup. Eleana mengembuskan napasnya lega.
Makasih, Kak.

"Kak, aku boleh pulang kapan?" tanya Eleana mengalihkan pembicaraan.

"Lo jangan dulu balik. Temenin gue di sini."

"Tapi—"

"Sebagai rasa bersalah lo. Itu sih kalau lo masih punya malu ya."

"Tapi—"

"Gak ada tapi-tapian." Lagi-lagi Lucas memotong ucapannya. Menyebalkan.

"Fine!" Eleana mendengus kesal. Kalau tidak ingat kebaikan Lucas, Eleana ingin sekali mendorong Lucas dari tempat tinggi.

WALLFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang