Bel istirahat berbunyi, membuat Jaehyun yang sedang mengajar di kelas Eleana menatap murid-muridnya.
"Sampai di sini dulu, jangan lupa kerjakan tugas halaman 42 di kertas polio," ucap Jaehyun sambil membereskan mejanya."Baik, Pak."
Jaehyun keluar dari kelas, membuat semuanya berhamburan keluar.
"Lo mau ke kantin, gak?" tanya Jisung pada Eleana yang sedang merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Boleh."
"Kalian berdua mau ikut ke kantin gak? Gue sama Eleana mau makan," tanya Jisung pada pada Jaemin dan Haechan.
Haechan melirik Renjun yang duduk di belakangnya. "Si Renjun boleh ikut, gak?" tanya Haechan pada mereka bertiga.
Tetapi tatapan Jaemin dan Jisung mengarah pada Eleana, membuat gadis itu mengedikan bahunya acuh. "Whatever." Eleana berjalan keluar kelas diikuti oleh Jisung.
"Lo ikut aja," ucap Haechan
"Tapi gue rasa, Eleana gak suka kalau ada gue."
"Gak pa-pa, dia sebenernya baik kok meskipun juteknya minta ampun. Lo tenang aja," ucap Jaemin menenangkan Renjun yang terlihat serba salah.
"Lo mau pesen apa?" tanya Jisung pada Eleana saat mereka sampai di kantin dan duduk di salah satu meja yang berisikan enam kursi.
"Jus stroberi aja."
"Lo gak pesen makan?"
Eleana menggelengkan kepalanya. "Engga, aku bisa minta yang kamu."
Jisung mengusak kepala Eleana. "Ya udah tunggu di sini. Gue pesen dulu."
Eleana hanya menatap sekitarnya dengan bosan, gara-gara hanphone-nya rusak dibanting, jadi sekarang dia tidak memiliki gadget itu.
"Jisung mana?" tanya Jaemin yang duduk diikuti Haechan dan Renjun.
"Dia lagi pesen."
"Chan, pesenin gue dong. Samain aja kaya lo," ucap Jisung pada Haechan, membuat lelaki itu mendengus kesal, tetapi masih menuruti temannya itu.
"Oke. Lo mau apa, Jun?"
"Ehm, samain aja," jawab Renjun, karena jujur saja dia belum tahu makanan dan minuman apa saja yang ada di kantin sekolahnya.
"El," panggil Jaemin, yang membuat Eleana dan Renjun menatap pada dirinya.
"Kenapa?"
"Kak Chan chat gue, dia nanyain lo sekolah atau engga?"
Eleana menggelengkan kepalanya. "Jangan kasih tahu dia kalau aku sekolah. Mulai sekarang, kamu jangan kasih tahu dia tentang aku. Apapun itu."
Jaemin menganggukkan kepalanya setuju, toh itu bukan ranah yang harus dia masuki, dirinya cukup menjadi sahabat yang ada di sampingnya. "Tapi, kenapa dia chat gue? Kenapa dia gak langsung nanya ke lo aja?"
"Ponsel aku rusak."
"Kok bisa?"
Untuk sepersekian detik, tatapan Eleana bertabrakan dengan Renjun karena Eleana tahu jika lelaki itu tahu apa yang terjadi pada ponsel mahalnya.
"Answer true or lie?"
Jaemin menghembuskan napasnya lelah. "Ya yang jujurlah, mana ada orang yang mau dibohongin."
"Ponsel aku rusak karena aku banting ke kaca."
"Nih jus lo," ucap Jisung yang baru kembali sambil membawa dua gelas jus berisi jus stroberi untuk Eleana, dan jus jeruk untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WALLFLOWER
Teen FictionHidupku berubah ketika mereka masuk dalam kehidupanku begitu saja. Mereka. Para kakak tiriku yang mencoba merangkul, ketika aku terus mencoba menjauh. Mencoba menggenggam, ketika tanganku tak mampu membalasnya. Dan semuanya semakin rumit ketika sala...