Chapter 13

4.3K 520 23
                                    

"Hoek!"

"HOEK!"

Sunoo terus mual sejak kemarin. Ia bahkan tidak bisa makan karena bayinya terus menolak makanan. Entah sudah berapa ratus kali ia bolak-balik kamar mandi, bahkan di tengah malam pun. Hingga membuat Sunoo tidak bisa tidur, tentu saja Sunghoon juga.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Sunghoon yang sedang memijat leher Sunoo.

Sementara Jungwon bersandar di sisi pintu kamar mandi, menyilangkan tangan.

"Morning sickness-mu sangat berisik, seperti orangnya." ujarnya, diselingi tawa mengejek.

"Aku tidak bisa lagi... aku menyerah... aku tidak mau punya bayi..." ujar Sunoo sambil merangkak lemas.

"Menyerah ndasmu! Goblok, kau seharusnya mendengarkan aku." ujar Jungwon.

"Bayimu itu sedang menghukummu, karena telah menjadi orang yang menyebalkan."

Mendengar itu, Sunoo menatap perutnya yang besar itu. 'Ini bukan bayi, tapi iblis!!!!'

Setelah itu, Sunoo memakan buah persik. Hanya itu satu-satunya yang bisa ia makan.

"Syukurlah kau masih bisa makan, walaupun hanya itu." ujar Sunghoon yang duduk di sebelahnya.

"Diam."

Sunghoon tertawa pelan.

"Kenapa tertawa?" tanya Sunoo.

"Tidak heran, kau tidak bisa mencium feromonmu sendiri kan?" Sunghoon berbalik tanya.

"Tentu saja tidak!"

"Kau tahu, feromonmu itu baunya seperti buah persik."

"Huh? Affah Iyah?" ujar Jungwon, penasaran.

Sunoo kesal. "Hahaha lucu sekali, sialan! Kau pikir ini lucu bagimu?! Aku hampir sekarat dan kau menertawaiku seperti itu!"

Sunghoon bingung mengapa Sunoo marah. "Ah tidak, bukan begitu, maaf..."


Sunoo sedang bersantai menonton TV di kamarnya. Ia masih kesal dengan Sunghoon yang menertawakannya. Tiba-tiba di otaknya terbayang sebuah takoyaki. Takoyaki yang banyak. Ia jadi ingin memakan itu. Kemudian ia pergi mencari Sunghoon di ruang musiknya.

"Sunghoon, Sunghoon!" ujarnya.

Sunghoon menghampiri Sunoo. "Ada apa?"

"Aku ingin sesuatu."

"Apa?"

"Takoyaki, aku ingin takoyaki!" ujar Sunoo.

"Takoyaki? Apa ada yang menjualnya di dekat sini? Sebentar akan ku check–" ujar Jungwon.

"Bukan sembarang takoyaki! Tapi, takoyaki langgananku. Aku ingin itu." ujar Sunoo.

"Apa?! Gila! Ini sudah hampir pukul 11 malam! Makan yang ada saja kenapa sih?! Aneh!" pekik Jungwon.

"Bukan aku yang mau tapi dia!" seru Sunoo sambil menunjuk perutnya.

Jungwon menghela nafas kasar dan mengacak-acak rambutnya. "Oke, aku pergi–"

"Bukan kau, tapi ayah yang harus pergi dan membelinya."

Pipi Sunghoon menjadi merona, jantungnya berdegup kencang.

'Ini... Misi pertamaku!'

"Baiklah, tunggu ya." Sunghoon mengambil mantelnya dan segera pergi memenuhi permintaan Sunoo.

Love Is An Illusion | SungSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang