warning
mature content (18+)'Ini bukan mimpi kan?'
Sunghoon mengakhiri ciumannya. Ia menatap mata Sunoo, sembari mengelus pipi halusnya. Kemudian ia mendekat dan menciumnya lagi.
"Mmh..."
Milik Sunghoon yang sedari tadi sudah berdiri tidak sengaja bersentuhan dengan milik Sunoo. Menyadari itu, Sunoo melihat ke arah celana Sunghoon yang menampakkan miliknya dibalik kain itu. Ia bergerak menyentuhnya, kemudian perlahan tangannya memasuki celana Sunghoon dan mengeluarkan milik Sunghoon, lalu mulai mengusapnya.
"Agh..." rintih Sunghoon.
Ia memegang tangan Sunoo yang sedang mengusap-usap miliknya. Mengisyaratkan untuk berhenti.
"Kenapa?" tanya Sunoo.
"Kita tidak boleh melakukannya, kau sedang hamil." ujar Sunghoon.
"Kenapa? Apa karena perutku, aku terlihat jelek?–"
"Tidak!" Sunghoon dengan cepat menyangkalnya. "Bagiku, kau... sangat cantik."
Mendengar itu, pipi Sunoo merona. "Tapi Jungwon selalu bilang aku jelek."
"Jungwon hanya tidak tahu apa-apa."
Sunoo tertawa kecil. "Hehe iya... Jungwon kan bodoh."
'Ia tertawa...' pikir Sunghoon.
Ia mengelus perut Sunoo dan mencium keningnya, lalu turun ke leher dan dada. Sunghoon membuka satu-persatu kancing piyama Sunoo. Setelah itu ia menciumi dada pucat Sunoo yang menjadi merona itu.
"Ahh..."
"Ngh..."
Sunoo tiba-tiba menarik selimut dan menutupi perutnya.
"Bayinya nggak boleh melihat ini." ujarnya.
Sunghoon tertawa kecil. Ia lalu mencubit pipi Sunoo, gemas.
Setelah itu mereka menghabiskan waktu berdua di ranjang. Sunghoon selalu menggenggam tangan Sunoo sepanjang malam itu. Sesekali Sunghoon menatap Sunoo, memastikan apakah ia baik-baik saja.
Sunoo mulai merasakan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya ketika bersama Sunghoon.
'Boleh aku mengatakannya sekarang?'
'Bahwa ketika bayinya lahir, aku tidak ingin meninggalkannya bersamamu.'
'Aku ingin membesarkannya, bersama-sama.'
'Aku ingin bersama denganmu.'
'Aku menginginkanmu.'
Paginya.
"Ngh..."
Sunoo terbangun setelah merasakan ada yang aneh di perutnya. Sunghoon yang mendengarnya langsung bangun.
"Ada apa?"
"Sakit... perutku sakit..."
Sunghoon panik. Ia segera memeriksanya dan benar saja, kasur yang ditiduri Sunoo basah.
"A-air ketubanmu pecah."
"Apa? Bayinya sudah mau lahir?" Sunoo menatap Sunghoon, gemetar. "Aku belum siap... Apa yang harus kulakukan? A-aku takut..."
"Sebentar ya." Sunghoon beranjak dari tempat tidur, bersiap-siap memakai pakaiannya sambil menelepon Jungwon. Setelah itu ia membawa Sunoo ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is An Illusion | SungSun
FanfictionKim Sunoo, seorang pria berusia 20 tahun telah hidup membawa keyakinan bahwa ia adalah seorang Alpha, tetapi keyakinan itu hancur ketika mendapati tes terakhirnya yang menunjukkan bahwa ia sebenarnya adalah Omega resesif. Ini semua karena Park Sungh...