Jungwon merasakan sesuatu yang hangat di wajahnya. Ia perlahan membuka mata dan sinar matahari yang masuk menerangi kamar membuat matanya silau. Ia melihat sekitar, kemudian beralih menatap tubuhnya yang telanjang, hanya tertutupi selimut. Pipinya mendadak merona.
'Ini bukan mimpi!' ujarnya dalam hati.
Kemudian seseorang masuk ke kamar. Itu adalah Jay, yang masih mengenakan piyamanya yang tidak terkancing. Menampakkan dada serta otot perutnya.
"Oh kau sudah bangun? Baru saja aku mau membangunkanmu." ujarnya.
"Kau baik-baik saja kan? Apa semalam aku kasar padamu? Maafkan aku."
"I-iya, hyung." ujar Jungwon, canggung.
Jay menghampiri Jungwon dan duduk di depannya. "Hyung? Padahal tadi malam kau memanggilku dengan nama saja."
"A-aku minta maaf! Aku tidak bermaksud melakukan itu! Aku sungguh minta maaf." ujar Jungwon, membungkukkan badannya sedikit.
Jay tersenyum. Ia lalu mendekatinya dan mengecup bibirnya. "Aku lebih suka kau memanggil namaku daripada 'hyung', itu membuatku terlihat lebih tua. Seperti kakakmu saja."
"Tapi, kau memang lebih tua dariku. Kau sudah tiga puluh-"
"Tidak usah diingatkan."
Jungwon terkekeh. Ia menatap Jay, memperhatikan bagaimana pria di depannya itu sangat tampan. Ia lalu menatap tubuh Jay yang telanjang dada. Tiba-tiba terlintas momen saat mereka melakukannya semalam. Pipinya merona lagi.
"Oh ya, Jungwon-ah." ujar Jay.
"Y-ya?"
"Maukah kau menceritakannya semuanya padaku, tentang bagaimana Sunghoon bersama Kim Sunoo."
Jungwon menatap selimutnya.
"Sunoo awalnya adalah seorang Alpha. Tetapi setelah bertemu tuan Sunghoon, ia menjadi Omega dalam semalam. Dan karena takdir, ia mengandung sejak awal mereka berhubungan."
"Ia tidak menginginkan bayinya, tetapi tuan Sunghoon memohon padanya supaya ia berubah pikiran. Aku yakin pasti mereka tidak mengatakan ini padamu kan?" ujar Jungwon.
Jay mengangguk. "Tidak secara rinci."
Jungwon melanjutkan kata-katanya. "Tuan Sunghoon melakukan yang terbaik untuknya agar ia berubah. Namun di hari lahirnya Sungwoo, Sunoo bahkan tidak ingin melihat wajahnya. Itu membuatku marah dan jengkel. Aku ingin menyingkirkannya. Aku ingin ia pergi dari kehidupan tuan Sunghoon."
"Aku rela menghabiskan uangku untuk membeli sebuah apartemen untuk menyembunyikannya. Aku bahkan menyogok petugas CCTV di rumah sakit agar ia bisa keluar dari sana tanpa ketahuan dan berencana akan mengirimnya ke luar negeri. Jadi ia tidak akan bertemu dengan tuan lagi."
"Jadi itulah mengapa kau membutuhkan uang dan ingin aku merahasiakannya dari Sunghoon." ujar Jay.
Jungwon menutupi wajahnya dan mulai menangis. "Iya... itu sebelum aku mengetahui bahwa mereka ternyata terikat. Hiks... aku tidak tahu kalau mereka terikat... sungguh... hiks. Aku hampir saja membunuh mereka berdua..."
"Itu akan menjadi masalah jika kau tetap melakukannya. Tapi sekarang ini semua adalah masa lalu. Kau ingin kami menyalahkanmu karena sesuatu yang sudah berlalu?" ujar Jay.
"Jika saja dulu kau mengirimnya ke luar negeri, kita tidak akan pernah tahu apakah mereka terikat atau tidak."
"Aku jahat kan? Tapi kenapa... semua orang tidak menyalahkanku? Semua ini salahku, tapi tuan bilang ini salahnya. Tidak, ini salahku! Semuanya kesalahanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is An Illusion | SungSun
FanfictionKim Sunoo, seorang pria berusia 20 tahun telah hidup membawa keyakinan bahwa ia adalah seorang Alpha, tetapi keyakinan itu hancur ketika mendapati tes terakhirnya yang menunjukkan bahwa ia sebenarnya adalah Omega resesif. Ini semua karena Park Sungh...