Di pagi yang cerah itu, Sunghoon dan Sunoo sedang menghabiskan waktu bersama buah hati mereka, Sungwoo.
"Aku masih tidak percaya, apa aku benar-benar melahirkannya?" tanya Sunoo yang tengah menimang Sungwoo.
"Tentu saja, lihatlah, dia sangat mirip denganmu." balas Sunghoon, mengelus pipi lembut Sunoo.
"Benarkah?"
"Lihat rambutnya, hidungnya, dan matanya yang berwarna coklat ini, semuanya seperti milikmu."
Sunoo memperhatikan wajah Sungwoo dengan seksama. "Jadi seperti ini ya wajahku..."
Sunghoon tersenyum, kemudian ia mengecup kening Sunoo. Sunoo menoleh menatap Sunghoon, lalu ia mengecup bibirnya. Namun ia segera menghentikannya karena Sungwoo terus melihat mereka berdua. Sunghoon tersenyum tipis.
"Aku berpikir sejak kapan kita terikat." ujar Sunghoon.
"Apa mungkin sejak malam itu? Malam sebelum Sungwoo lahir."
"Iya, mungkin." ujar Sunoo.
"Ngomong-ngomong, aku masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan Jungwon padamu."
"Apa yang akan kau lakukan pada Jungwon?" tanya Sunoo.
"Apa? Kau ingin aku menghukumnya?" ujar Sunghoon.
"HUWAAAAAA hiks hiks..."
Jungwon menangis setelah Sunghoon memarahinya dan mendengar bahwa Sunghoon telah terikat dengan Sunoo. Itu artinya Jungwon tidak bisa memisahkan mereka dan apa yang ia lakukan adalah kesalahan.
"Aku benar-benar tidak tahu... hiks. Aku tidak tahu kalau dia terikat denganmu hiks..." ujar Jungwon, terisak-isak.
"Ia bilang ia tidak ingin tinggal di Korea, hanya itu yang kupikirkan hiks... maafkan aku, Tuan hiks..."
Sunghoon menyilangkan tangannya. "Aku yakin bahwa kau mengira kau melakukan apa yang benar untuk kami."
"Maafkan aku..."
"Sebenarnya, saat aku mengetahui bahwa dia bersama denganmu selama ini, jujur aku merasa lega. Itu jauh lebih baik daripada ia bersama orang lain yang tidak kukenal."
Sunghoon memegang pundak Jungwon. "Ini semua salahku Selama ini kau sangat setia padaku, jadi aku berpikir bahwa semua yang kau lakukan itu wajar karena kau ingin membantuku di segala hal, ini dan itu. Aku minta maaf, Jungwon-ie."
Sunghoon memeluk Jungwon. "Mulai sekarang, kau tidak perlu melakukan itu lagi, ok?"
"Baiklah, Tuan hiks..." ujar Jungwon sembari mengusap-usap matanya.
"Dan jangan panggil aku 'tuan' lagi."
"Baik, Tuan."
"Sudah kubilang jangan panggil 'tuan'." ( ̄  ̄|||)
"Iya, Tuan."
'Ia memang tidak pernah mendengarkan.' pikir Sunghoon.
Kemudian, Sunoo muncul. Ia menghampiri Sunghoon dan Jungwon yang sedari tadi ada di balkon. Ia menatap Jungwon yang wajahnya sudah bengkak karena menangis.
"Cengeng." ejeknya.
Jungwon kesal. "Duh siapa ya yang ngomong ini? Aku tidak bisa melihatnya!"
"Kau terlalu tua untuk menangis!"
"Kau lebih sering menangis dibanding aku!"
"Wlek Jungwon cengeng!"
"Kau! Aku tidak percaya rongsokan sampah ini yang melahirkan bayi malaikat seperti Sungwoo!" ujar Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is An Illusion | SungSun
FanfictionKim Sunoo, seorang pria berusia 20 tahun telah hidup membawa keyakinan bahwa ia adalah seorang Alpha, tetapi keyakinan itu hancur ketika mendapati tes terakhirnya yang menunjukkan bahwa ia sebenarnya adalah Omega resesif. Ini semua karena Park Sungh...