Chapter 18

4K 491 10
                                    

A Flashback

Dua bulan yang lalu.

Setelah persalinan, Sunoo berbaring terdiam di tempat tidurnya. Para perawat terus membicarakannya karena menolak melihat wajah bayinya. Tentu saja ia tidak peduli dengan apa yang mereka katakan. Bagi Sunoo, tindakannya itu benar karena ia sudah berjanji untuk melahirkan bayinya, maka dari itu ia tidak ingin melihat bayinya karena itu sudah bukan menjadi urusannya lagi.

'Tapi bayinya lahir prematur... apa ia baik-baik saja?' pikir Sunoo.

'Aku ingin melihatnya, sekali saja.'

Sunoo beranjak dari tempat tidurnya dengan membawa tiang infusnya, hendak keluar untuk melihat bayinya.

"Setelah ini apa? Tidak mungkin kau benar-benar akan memberikannya uang dan membiarkannya pergi."

Terdengar suara Jungwon yang sedikit keras itu dari luar. Mendengar itu, Sunoo berhenti dan diam di balik pintu sambil mendengarkan kelanjutannya.

"Abaikan saja kontrak sialan itu. Apa ia benar-benar berpikir bahwa setelah melahirkan adalah akhir dari semua ini? Ia juga harus bertanggung jawab."

'Apa?'

"Akan sulit jika ia terus denial dan keras kepala-"

"Lagipula ia itu Omega, apa yang bisa ia lakukan?"

Mendengar kalimat akhir yang diucapkan Sunghoon membuat Sunoo lemas dan terjatuh. Tubuhnya gemetaran, ia sangat tertekan hingga membuatnya gelisah.

'Su-Sunghoon... dia sepertinya berubah pikiran setelah bayinya lahir... dia menakutkan...'

Sunoo ingin kabur. Ia berusaha untuk berdiri dan segera mengemasi barang-barangnya.

'Bagaimana jika mereka menolak bayinya dan menyerahkannya padaku?'

'Tidak...'

'Aku tidak bisa...


"Apa yang kau lakukan?"

Sunoo yang sudah menenteng tas ranselnya itu menoleh ke arah pintu, menampakkan Jungwon yang berdiri di sana.

"Kau mau kemana?"

"Kalian berbohong padaku!!!" teriak Sunoo.

"Apa?!"

"Kau bilang untuk mengabaikan kontrak sialan itu!"

'Jadi ia mendengar kami...' pikir Jungwon.

"Itu–"

"Selama ini kau berencana menyerahkan segalanya padaku, sialan!"

Terlihat Sunoo sudah kelelahan karena gelisah ditambah lagi berteriak seperti itu. Setelah itu, ia pergi meninggalkan Jungwon yang berada di kamar tanpa mengatakan sepatah kata lagi.

"Memangnya kau punya tujuan untuk pergi?"

"Itu bukan urusanmu."

'Padahal Tuan Sunghoon sudah peduli padamu... kau akan pergi begitu saja?' ujar Jungwon dalam hatinya.

"Kau sungguh ingin pergi? Jika kau pergi seperti itu, kau akan cepat ketahuan." ujar Jungwon.

"Pasti ada banyak kamera CCTV di rumah sakit ini. Pertama, aku akan keluar dari kamar ini dulu, kau jangan keluar setelah aku, tunggulah beberapa menit."

Sunoo bingung mengapa Jungwon malah membantunya kabur.

"Apa–"

"Kedua, gunakan tangga, dan ganti pakaianmu saat di tangga juga. Usahakan untuk membaur dengan kerumunan."

Love Is An Illusion | SungSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang