Chapter 19

3.9K 494 7
                                    

warning
16+


Sunoo terbaring lemah di kamarnya, terkunci, dengan beberapa obat supresan dan air di samping tempat tidurnya. Wajahnya memerah serta tubuhnya berkeringat. Nafasnya terengah-engah. Dari tadi ia mencoba melakukan masturbasi untuk meredakan heat-nya, namun hal itu tidak manjur sama sekali.

Sunoo lalu melirik pintu kamarnya.

"Jungwon?"

"Apa? Sudah selesai?" balas Jungwon yang sedari tadi duduk bersila di depan kamar Sunoo.

Tidak ada respon, Jungwon menempelkan telinganya ke pintu dan hening. Namun tiba-tiba Sunoo menggedor pintu, membuat Jungwon tersentak kaget.

Dor dor-

"Buka pintunya! Kumohon! Bantu aku, Jungwon!" teriak Sunoo setengah menangis.

"Nggak!!! Selesaikan sendiri, bangsat!" pekik Jungwon.

"Kalau begitu, berikan aku pil lagi!"

"Nggak! Kau sudah minum lima pil! Kau seharusnya tidak boleh minum lebih dari tiga pil perhari!"

Sunoo terus menggedor pintu.

"Buka pintunya... badanku panas sekali... kumohon..."

'Apa? Membantu? Apa yang harus kubantu? Aku bukan Alpha!' pikir Jungwon.

Tiba-tiba ia terpikirkan oleh sesuatu. Ia lalu berdiri, dan memastikan pintu kamar Sunoo benar-benar terkunci. Lalu ia pergi keluar.

.

.

Tidak lama setelah itu, Jungwon kembali dengan beberapa pakaian milik Sunghoon yang ia ambil dari apartemen Sunghoon yang tidak jauh dari sini, serta dildo. Ia membuka kamar Sunoo dan melemparkan barang-barang itu.

"Selesaikan sendiri, kau mengerti?!" ujar Jungwon, kemudian ia mengunci pintunya lagi.

Sunoo meraih pakaian Sunghoon yang tergeletak di lantai, dan mengendusnya.

'Sunghoon...'

Sementara tangan yang satunya ia gunakan untuk masturbasi. Di luar, Jungwon menunggu di ruang tengah sambil memakai earphone-nya, menghindari suara-suara berisik Sunoo dari dalam kamar.

Hingga beberapa jam kemudian, suara Sunoo perlahan hening. Jungwon beranjak untuk memeriksanya apakah heat-nya sudah reda atau belum. Ia membuka kamar Sunoo dan terlihat Sunoo tertidur lemah di tempat tidurnya.

"Hei, kau baik-baik saja?"

Jungwon mendekatinya. Tiba-tiba Sunoo bangun dan menarik tangan Jungwon dengan tangannya yang basah karena air mani. Ia menatap Jungwon dengan matanya yang sayu dan wajahnya yang masih memerah.

"Aku tidak bisa menggerakkan tanganku lagi..." Sunoo memegang erat lengan Jungwon dan menyandarkan kepalanya ke dada Jungwon. "Tolong bantu aku, sekali ini aja..."

Jungwon refleks mundur. "Aku... Aku Beta, setengah Omega. Aku tidak akan bisa membantumu, itu percuma." ujarnya.

"Aku tidak peduli kau setengah apa, tolong gunakan tanganmu, tolong, Jungwon..."

Jungwon bergidik ngeri. Dengan ragu, ia membantu Sunoo. Tentu saja yang dilakukan Jungwon padanya tetaplah tidak mempan. Hingga beberapa menit kemudian, Sunoo akhirnya tertidur karena lelah.

Jungwon menatap Sunoo yang sedang tidur.

'Apa ini sungguh pilihan yang tepat? Mengirimmu ke luar negeri? Jika sesuatu seperti ini terjadi lagi apalagi di lingkungan yang tidak kau kenal, ini bisa gawat.' ujar Jungwon dalam hati.

Love Is An Illusion | SungSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang