karin mengetuk pintu berwarna biru tua di hadapannya dengan lembut. bibirnya tersenyum sementara matanya menerawang memori lamanya.
tak lama kemudian, seorang pria membuka pintu. danilo, mantan kekasihnya dahulu, menatap dirinya terkejut. segera danilo memeluk erat karin, melepas rindu sebagai teman setelah satu tahun lebih tak bertemu. bahkan berkontakpun tidak.
bagi danilo ini keajaiban, sementara bagi karin ini tak lebih dari caranya membuktikan bahwa ia sudah merelakan semuanya dan memulai awal yang baru.
karin menjalani awal yang baru, ia rutin pergi ke psikolog hingga dua bulan lalu dinyatakan benar-benar sembuh. ia menjalani kehidupan lamanya seperti biasa, hanya saja dengan perasaan yang baru. dengan hati yang lebih kuat setelah ditusuk ratusan kali.
danilo mengendurkan pelukannya dan menatap karin dengan mata berlinang.
"serius, lo lebay banget."
"gue emang selebay itu, lo penting banget buat gue."
karin mengulas senyum tulus. senyum yang tak memendam perasaan sedih ataupun kecewa apalagi iri, hanya tulus dan bahagia.
"lo mau masuk?" tawar danilo sembari menarik pintu ke belakang, mempersilahkan karin masuk.
"enggak, gue cuma mampir aja. lo baik? istri sama anak lo?"
"baik, gue cari kerja dan berhasil beli rumah walaupun masih nyicil sih. anak sama istri gue sehat. mereka lagi pergi tapi gue bisa telpon mereka kalo lo mau ketemu."
"ga usah, gue cuma mampir doang. gue cuma mau tahu kabar lo aja. sayang banget gue ga ada waktu buat ngunjungin lo selama satu tahun terakhir. gue sibuk ke psikolog sama ngejar materi kuliah kalo lo mau tahu."
"salah gue, gue ga kontak lo sama sekali. tapi anyway, lo baik-baik aja?"
karin tersenyum lebih lebar, kali ini senyum bangga. "kayak yang lo lihat gue sehat dan gue ga pernah merasa sebaik ini sebelumnya."
"gue seneng kalo hidup lo baik-baik aja. gue minta maaf kalo apa yang gue lakuin dulu nyakitin lo. lo orang baik, lo nolongin keluarga gue bahkan ketika lo tahu itu nyakitin lo."
karin tertawa pelan. "hahahah, gue yakin lo seharusnya bilang makasih ke arkha. gue ga yakin berani ketemu lo kalo ga bareng dia. but anyway, sama-sama."
"oh iya, arkha! hubungan lo sama dia gimana? gue masih inget semasa pacaran lo sering banget ngomel tentang dia."
tawa karin mereda digantikan oleh senyum misterius. "lain kali, dan. gue harus balik ke bandung sebelum jam enam."
—adiksi—

KAMU SEDANG MEMBACA
adiksi | ryusuk
Fanfiction❝semesta menjadi saksi, akan realisasi, bahwa kamu adalah adiksi❞ ft. ryujin itzy and hyunsuk treasure a' universe, eight book.