bandung, 2023
karina athaleta maheswari, tak pernah membayangkan dirinya akan berdiri di aula fakultas hukum memakai toga. hari ini, ia resmi menjadi sarjana hukum.
untuk sejenak, sang gadis berdiri di tengah kerumunan mahasiswa yang berkumpul untuk berfoto dengan keluarganya. di sana, ia sendirian, berdiri di antara lautan orang, ia merenung.
matanya berkaca-kaca melihat topi toganya yang kini sudah tak lagi berada di kepalanya.
tepat ketika air mata pertamanya jatuh, ia merasakan sepasang tangan yang melingkupi tubuhnya. ia bahkan tak perlu repot-repot mendongak untuk mengetahui bahwa pria yang memeluknya adalah arkha.
arkhais dewana nikolas juga salah satu kejutan lain di hidupnya. sehingga kini ia mendapati dirinya berdiri dengan baju toga di dalam pelukan arkha.
"gue juga nangis waktu dulu lulus." sang pemuda dengan kemeja hitam dan celana senada itu bercerita.
karin tersenyum tipis di balik dada arkha. "iya gue tahu, kan gue juga dateng."
arkha berdecak pelan. "tapi lo gatau, gue nangis lama banget waktu di apartemen. gue seharian di rumah sendirian, nangis."
karin tertawa pelan sebagai jawaban. kini air matanya sudah berhenti. namun ia tak yakin ia akan bernasib berbeda dengan arkha ketika sudah pulang nanti.
arkha mengendurkan pelukannya, ia menyodorkan sebuket bunga lily. karin menatap buket bunga yang sekarang ada dalam genggamannya itu penuh makna.
bunga-bunga lily putih yang bermekaran cantik itu mengingatkannya dengan ibunya. liliana thalita.
"karin!"
karin menoleh ke belakang, ke arah suara yang memanggilnya. sekali lagi, hidup memang penuh kejutan.
tak pernah ia membayangkan, bahkan dalam mimpi terliarnya, bahwa ibunya, liliana akan hadir di hari dimana ia resmi menjadi sarjana hukum.
sudah tiga tahun ia tak bertemu dengan sang ibu. liliana tampak sedikit lebih tua dari terakhir kali ia melihatnya. kerutan-kerutan di pipinya mulai terlihat jelas dan rambutnya perlahan mulai beruban.
liliana berdiri kurang dari lima meter di hadapan karin. di sebelah liliana, ada sahabatnya, eva yang juga sedang memakai baju toga berwarna hitam legam.
untuk pertama kalinya dalam seumur hidupnya, karin merasa dekat dengan liliana. ia merasakan gelenyar aneh di ulu hatinya. air matanya kembali menetes.
butuh satu tahun untuk memberi tahu kan ke orang tuanya perihal perasaannya, begitu juga dengan segala tetek bengek kesehatan mentalnya. dan butuh satu tahun untuk orang tuanya agar paham dan menerimanya.
selama satu tahun, ia kadang berpikir bahwa keputusannya salah, atau bahwa keputusannya mungkin tak akan mengubah apapun. namun hari ini, ia telah membuktikan kepada dirinya sendiri, bahwa ia salah.
liliana datang ke wisudanya hari ini. bersimbah air mata, wanita itu mendekat dan memeluk putri sulungnya. pelukan yang tak pernah ia rasakan sejak ia kecil.
ayahnya mungkin tak datang, namun itu bukan masalah. dengan kehadiran ibunya, ia yakin bahwa semua orang butuh waktu untuk menerima, bahkan dirinya sendiri.
perlahan kedua lengan karin mulai melingkupi ibunya, ia menepuk-nepuk punggung ibunya yang kini terasa rentan.
karin tidak yakin ia berhalusinasi atau tidak. namun di matanya, ia dapat melihat keola sedang berdiri dengan senyuman bangga di belakang eva. dan di samping keola, danilo berdiri dengan istri dan anaknya.
ia merasakan jantungnya berdebar dua kali lebih kencang dan air matanya turun semakin deras. namun kali ini bukan karena problematikanya, bukan karena anxietynya, bukan karena fakta bahwa danilo mengkhianatinya, bukan karena orang tuanya membencinya, melainkan karena ia menerima semuanya dan memberi mereka kesempatan untuk berubah.
dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
—adiksi—
chapter terakhir di publish besok! see you all tomorrow!
KAMU SEDANG MEMBACA
adiksi | ryusuk
Fanfiction❝semesta menjadi saksi, akan realisasi, bahwa kamu adalah adiksi❞ ft. ryujin itzy and hyunsuk treasure a' universe, eight book.