di bawah langit-langit kamar yang berwarna putih tulang, ada seorang gadis dengan nama belakang maheswari yang sedang berbaring sambil menggerutu sebal karena tak bisa memejamkan mata.
ia membalikkan tubuh menatap langit-langit kamar. dirinya terdiam tanpa suara, menikmati dinginnya bandung setelah diguyur hujan.
ia jadi teringat keluarganya di semarang dulu. keola pasti sudah banyak berubah, ia sudah satu tahun tak menemui gadis itu. tak ada kakak yang tak merindukan adiknya, tak terkecuali dengan karin.
karin tak pernah pulang ke rumah sejak memilih untuk menetap di bandung, ia tak akan pulang ke semarang. sebab ia berencana memulai hidup baru di sini.
sejujurnya alasan utama karin tak berencana kembali ke semarang adalah karena kedua orang tuanya. ia merasa jengah diatur dan diomeli akan prestasinya.
kata sang ayah, ia adalah anak pembawa sial. ia tak cocok membawa nama maheswari di belakang. karin tak ingin membantah, keluarganya selalu dikenal dengan orang sukses dengan jabatan tinggi dan ia tak pernah sekalipun berminat pada hal-hal semacam itu.
ia merasa kasihan pada keola. karena orang tuanya tak pernah menaruh harapan pada dirinya, keola-lah yang kena imbasnya. keola selalu dipaksa untuk membanggakan nama keluarga, belajar terus menerus untuk mempertahankan prestasi. anak yang malang.
karin mengingat perseteruan terakhirnya dengan ayah ibunya. karin ingin masuk jurusan HI, tapi sang ayah secara terang-terangan menentang keinginannya.
ayahnya ingin karin masuk hukum, tentu saja untuk menjaga nama baik keluarga. yang sang ayah pikirkan saat itu adalah walaupun karin tak bisa masuk kedokteran, setidaknya hukum tampak tidak buruk untuk menjaga nama keluarga.
keputusan mutlak sang ayah diambil tanpa izin karin. dengan sengaja ayahnya mendaftarkan karin di jurusan hukum. huh, sialan memang.
karin beruntung sang ayah mendaftarkannya di unpad, bukan di undip. entahlah, mungkin karena orang tuanya malu dan menganggap karin sebagai aib sehingga harus dibuang jauh-jauh.
setidaknya itu membuat karin bisa hidup lebih bebas. tidak bisa dibilang benar-benar bebas, tapi paling tidak tak akan ada yang memukulnya ketika ia tak memenuhi ekspetasi. cukup lucu mendengar ibunya marah-marah di telepon karena nilai semesterannya yang turun.
yah, walaupun begitu mau tak mau ia tetap harus belajar lebih keras untuk meningkatkan nilai jika masih ingin menerima uang kuliah dari orang tuanya. hidup memang menyebalkan.
lebih menyebalkan lagi karena tetangganya, arkha senang sekali untuk menyetel musik keras tiap malam. si sialan itu membuatnya tak bisa tidur nyenyak tiap malam.
karin menggerutu sebal.
karina athaleta maheswari
si gadis manis yang mencari kebebasan hidup layaknya jutaan remaja lainnya
● hukum unpad, semester tiga
arkhais dewana nikolas
pria yang memilih karin sebagai satu-satunya dari tujuh miliar, hanya saja cukup terlambat
● psikologi unpad, semester tujuh
berlatarkan bandung, tahun 2020
—adiksi—
hello! welcome to adiksi. buat kalian yang mungkin belum tahu, cerita ini satu universe sama angkasa n anindita. aku saranin kalian baca anindita dulu supaya lebih masuk akal ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
adiksi | ryusuk
Fanfiction❝semesta menjadi saksi, akan realisasi, bahwa kamu adalah adiksi❞ ft. ryujin itzy and hyunsuk treasure a' universe, eight book.