Nine

368 75 31
                                    

"Bang Heeseung bodoh!"

"Bang Heeseung jahat!"

"Bang Heeseung--ARGHH sial!!"

Jay melempar kertas yang udah diremas-remasnya ke lantai, yang mana hampir mengenai muka Jun yang baru masuk ruangannya.

"Wait wait... Kenapa nih bos?"
Tanya Jun sambil natap muka Jay khawatir.

Jay menggeleng dan duduk di kursi kebanggaan nya. Jay mengusap kasar mukanya dan nutup mukanya yang lagi-lagi bikin Jun natap dia khawatir.

"Masih mikirin yang kemarin?"
Tanya Jun.

Jay ngangguk.

"Hahh gimana ya Jay. Cobaan dalam rumah tangga itu pasti ada. Dan mungkin Bang Heeseung lagi mengalami nya di dalam rumah tangga nya."

"Iya masalahnya kenapa dia terlalu bodoh dan ga sadar sih?! Bisa bisa nya dia ga sadar sama kesalahan nya dan milih percaya sama omongan pelakor itu! Pengen gue hajar dia rasanya!"
Jay marah. Dia benar-benar kesal sama Heeseung yang dengan berani-beraninya nya mengkhianati Chuu yang begitu setia sama dia.

Jun jalan dan duduk di sofa dalam ruangan Jay sambil bersedekap.

"Cewek pelakor itu emang peletnya kuat Jay. Temen gue si DK hampir aja kena dulu dua tahun lalu. Untuk rumah tangga nya masih tertolong."

"Emang siapa sih ceweknya?! Gue ga kenal sama dia. Liat mukanya juga baru sekali."
Tanya Jay frustasi. Dia hanya kecewa sama Heeseung dan kasihan sama Chuu dan anak-anak nya. Cuma kasihan karena peduli kok. Bukan yang lain.

"Heejin."

Jawaban singkat dari Jun bikin Jay melotot kaget.

Heejin kan...

"Heejin bukannya sahabat nya Kak Chuu ya?? Beberapa kali gue denger Kak Chuu ngomong kalo Heejin itu sahabat nya. Ga tau deh ini heejin yang si pelakor itu maksudnya."

Jun mengendikkan bahunya "Gue ga tau soal itu. Yang jelas entah itu hobi atau kebiasaan, Heejin suka banget masuk ke rumah tangga orang lain dan bikin hubungan suami istri bisa renggang bahkan hampir cerai. Untung aja ga ada yang sampe cerai."

Prok prok prok

Jay menepuk tangannya dan geleng-geleng kepala.

"Wah wah kalo emang bener hebat juga dia ya... Sampe suami sahabat nya pun diembat."
Kata Jay dengan tertawa sarkas.

Jun mengendikkan bahunya acuh.

"Gue harus gimana bang??"
Tanya Jay frustasi.

"Gue harus bantu bang Heeseung atau gimana bang? Gue harus bantu gimana?? Dia aja ga mau dengerin gue sama sekali."

Jun menatap Jay dengan serius
"Kalo Lo emang peduli dan sayang sama dia layaknya Abang Lo sendiri, Lo harus lakuin apapun buat bantu dia. Lo harus sadarin dia dengan cara apapun. Kalo Lo kasihan dan peduli sama Chuu dan anak-anak nya, Lo harus bantuin mereka sadarin Heeseung dan tolong keluarga nya. Karena, kalo rumah tangga mereka rusak atau hancur, rumah tangga Lo dan anak-anak Enhypen yang lainnya juga bisa kena imbas nya. Jadi intinya Lo harus bantuin dia. Udah ya gue permisi."
Jun menepuk-nepuk bahu Jay lalu keluar dari ruangan CEO nya itu.

Sedangkan Jay terdiam dengan kata-kata nya Jun tadi.
Dia masih berfikir tindakan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.





🏠






Siang ini Yena duduk sendirian di sofa teras kos an. Lebih tepatnya dia mikirin kejadian Jay yang mabuk kemarin.

Yena masih overthinking sampai sekarang. Mau nanya ke Jay nya langsung, dia ragu. Takutnya Jay malah mikir dia ga percaya lagi sama Jay suaminya.

Stand By You (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang