Eleven

367 72 21
                                    

Seorang wanita dewasa turun dari mobil dengan elegan nya. Wanita itu memakai kaos tipis warna hitam yang dipadukan dengan jaket kulit hitam, celana jeans warna hitam, sepatu Converse hitam, dan kacamata hitam. Intinya serba hitam.

Ah sudah lama sekali Yena tidak berpakaian seperti ini. Dia rindu outfit nya saat muda dulu.
Dimana dia berpenampilan jauh dari kata anggun. Karena tampilan nya selalu seperti bos dari para preman.

Yena melepas kacamata hitam nya dan memandang sinis ke pintu apartemen di depannya.

"Ini dia tempat tinggal si pelakor kurbel itu. Di apartemen ini. Kaya juga dia."

Yena berjalan santai ke depan pintu apartemen itu dan mengetuk pintunya secara brutal.

Tok tok tok

"BUKA!!"

Ga ada respon.

"Woi pelakor kurang belaian! Buka pintunya!"

Masih ga ada respon.

"Kalo Lo ga buka pintunya, siap-siap aja setelah ini Lo jadi gelandangan."

Cklek

Pintu dibuka menampakkan sosok Heejin yang sepertinya baru bangun tidur siang.

Heejin memandangi Yena dari atas kebawah dan terkekeh kecil.

"Nyonya Park yang datang ternyata."

Heejin ngeliatin Yena yang berdiri sendiri di depan pintu apartemen nya. Yaiyalah orang dia nyuruh bodyguard nya sembunyi dulu. Kalo disuruh keluar sekarang yang ada rencana nya bakal gagal.

"Dimana orang yang bernama Lee Heeseung??"
Tanya Yena to the point. Dia nyingkirin Heeseung dulu dari Heejin untuk saat ini. Demi kelancaran rencana nya.

"Oh Mas Heeseung? Dia lagi kebawah beli makanan."

"Ohh."
Jawab Yena singkat.

"Lo mau ngelabrak gue kan? Yaudah silahkan aja. Tapi gue pastiin Lo kalah."
Kata Heejin tersenyum jahat ke Yena.

Memang sih diliat dari postur badannya, Yena kalah dari Heejin. Heejin belum atau aja Yena udah susun strategi sebelum datang ke apartemen nya.

Yena ga jawab omongan Heejin. Dia malah masukin tangannya ke saku dalam jaketnya dan ngambil permen tangkai dari situ. Yena buka bungkus nya dan langsung masukin permen itu ke mulutnya kemudian di emut.

Heejin jadi bingung sendiri sama Yena. Yena mau ngelabrak atau bikin tutorial cara makan permen yang benar?

Yena mundur sedikit membuat Heejin bingung lagi.

Yena mundur sejauh dua meter. Tangan kanan nya mengambil tangkai permen dari mulutnya dan mengeluarkan permen itu dari mulutnya dan memandangi Heejin.

"Kenapa liat-liat? Mau?"

Heejin langsung menggeleng dengan ekspresi jijik.

"Gausah jijik banget gitu keles. biasa aja."

Kemudian Yena memasukkan lagi permen itu ke mulutnya dan menepuk tangannya dua kali.

Tiba-tiba muncul dua orang pria tinggi, tegap, dan berpakaian setelan jas hitam di samping kiri dan kanan Yena. Dua pria itu keluar dari pintu unit apartemen di belakang Yena, yang mana unit apartemen itu udah dikosongkan sementara sesuai permintaan Yena.

Totalitas banget emang Yena. Yena ngelakuin itu juga bukan tanpa sebab. Kalo dia nyuruh bodyguard nya sembunyi dari ujung lorong, kalo Yena panggil pasti mereka harus lari-lari dulu, jauh lagi jaraknya. Soalnya unit apartemen Heejin itu posisinya di tengah-tengah antara dua lorong untuk berbelok. Kalo body guard nya mesti lari-lari dulu, Heejin bisa aja kabur cepat atau ngunci pintu apartemen nya dari dalam lagi. Makanya untuk menghemat waktu, Yena sampe nyewa satu unit Apartemen untuk satu hari sebagai tempat persembunyian bodyguard nya. Demi kelancaran rencana.

Stand By You (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang