Nineteen

365 77 20
                                    

Yoojung saat ini duduk dipinggir kasur Chinu. Chinu sendiri duduk menekuk lututnya dan memandang kosong ke depan, tepatnya ke jendela yang terbuka.

"Gimana?"

Chinu memandang Yoojung yang barusan nanya satu pertanyaan yang ga mau dia jawab sebenarnya.

Lebih tepatnya tanpa dijawab pun Yoojung udah tau jawabannya.

Chinu menghela nafas berat, "Seperti yang Lo liat. Gue udah ngelakuin nya."

"Gue... Udah ngerasa agak lega."

Chinu kembali memandang ke depan.

Yoojung bergerak mendekati posisi duduk Chinu dan menggenggam tangan nya, "Gue udah bilang kan dari awal kalo yang Lo lakuin ini salah. Tapi Lo ga mau dengerin gue. Chinu dengar, hati gue cuma buat Riheon dan gue yakin kok kalo emang jodoh, dia bakal ada rasa sama gue. Lo gausah sampe repot-repot deketin gue ke dia. Gue gapapa Chinu."

Chinu menunduk, ga jawab omongan Yoojung karena itu nyakitin hatinya.

"Gue paham Lo mau gue bahagia. Tapi gue bisa kok berjuang sendirian. Dan... Maaf. Gue ga ada rasa sama Lo. Sekeras apapun usaha gue buka hati sama Lo, ga bakal bisa alias gagal. Hati gue cuma buat Riheon seorang. "

Yoojung mengusap-usap bahu Chinu, "Thanks selama ini udah ngajarin gue biar ga terlalu polos dan kesannya jadi lemah. Makasih udah ngajarin gue cara jadi kuat."

Chinu lagi-lagi ga jawab. Dia memandang kosong ke tangannya yang masih ada perban. Dari tadi sore perbannya belum diganti karena Chinu menolak siapapun memegang tangannya. Kecuali Yoojung tentunya.
Hanya Yoojung yang bisa.

"Gue paham tindakan Lo tadi karena Lo udah ga tahan dan marah kan ngeliat gue sakit hati akhirnya melampiaskan kemarahan Lo kan? Iya gue tau dan gue makasih karena Lo perhatiin gue dan maaf karena ga bisa ngebales perasaan Lo. Gue tau gue salah. Dan gue minta, tolong pikirin kebahagiaan Lo sendiri. Masih banyak cewek yang mau sama Lo, gak mesti gue. Gue udah jaga hati gue buat satu orang dan Lo tau siapa dia. Yahh... Walaupun gue ngerasa sakit tapi... Biarlah gapapa."

Chinu mendongak dan natap mata Yoojung dalam, "Tapi gue ga rela cinta Lo ke dia begitu besar tapi dia malah gak respect sama perasaan Lo."

"Ya itu hak dia Chinu. Gue ga bisa apa-apa. Pokoknya lain kali jangan lakuin ini lagi. Cukup sekali ini. Gue yakin Lo bisa nemuin yang lebih dari gue kok."

Tangan Yoojung terulur memeluk badan lemas Chinu. Chinu sendiri menyandarkan kepalanya di bahu Yoojung.

Nah udah ngerti kan??

Agaknya ada plot twist disini :)




🏠




"Yang tenang dong Sunoo. Lo jangan gini anjir. Gue khawatir tau!"

Jake menahan tangan Sunoo yang mau meneguk botol alkohol keduanya. Udah cukup. Satu botol aja Sunoo udah mulai teler.

"Sunoo!!"

Sunoo ga menghiraukan Jake. Sunoo malah menghempaskan tangan Jake yang menahan dia untuk mengambil botol minuman alkohol di meja.

Sementara Sunghoon, Ni-Ki, dan Heeseung hanya menatap Sunoo prihatin. Jay dan Jungwon sedang memikirkan cara bagaimana cara menenangkan Sunoo.

For your information, Sunoo itu sebenarnya lagi banyak pikiran. Dia lagi ada masalah sama bos nya bahkan terancam dipecat dari pekerjaannya karena suatu masalah yang bukan dia sebenarnya yang melakukan, tapi dia juga terkena imbasnya karena dianggap ga becus memimpin anggota nya. Sampe rumah, dia dihadapkan lagi sama masalah anaknya yang bikin pikiran nya makin kacau makanya sampe mabuk-mabukan gini.

Stand By You (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang