"Sayang... Anak ayah... Anak kesayangan ayah...hiks... Bangun dong nak. Tega ya Riheon liat ayah lemes gini nunggu Riheon sadar? Sayang... Bangun dong... Ayah nunggu Riheon bangun loh. Terserah ini suka suka Riheon mau ngapain. Mau ngerusuh sama Ayah juga gapapa kok. Tapi kamu bangun dulu dong nak... Ayah ga tega lihat Riheon begini. Bangun sayang..."
Ni-Ki mengusap-usap punggung tangan Riheon yang ga tertancap jarum infus.Riheon udah dipindahin semalam ke ruang rawat inap dan sampe pagi ini Ni-Ki masih setia duduk disamping anak semata wayangnya itu. Bahkan Ni-Ki belum ganti baju dan belum makan sesendok pun dari kemarin Sore.
Udah semua orang membujuk Ni-Ki sampe istrinya sendiri, tapi jawaban Ni-Ki tetap sama. Menggeleng.
Ni-Ki ga nafsu makan. Dan katanya Ni-Ki ga akan beranjak dari situ sampe anaknya benar-benar sadar.
Cklek
"Nik... Makan dulu gih. Kasian Lo belum makan apapun."
Bujuk Heeseung sambil meletakkan kresek berisi box nasi di atas nakas samping ranjang Riheon.Ni-Ki menggeleng pelan dan menatap wajah damai anaknya belum sadar juga.
"Nik... Jangan gini lah. Gue mohon makan. Riheon pasti sedih ngeliat Lo gini. Ayo dong nik, dikit aja."
Heeseung masih berusaha membujuk Ni-Ki yang susah banget dibilangin dalam situasi ini.Heeseung menghela nafas berat.
"Dek..."
Ni-Ki menoleh pelan ke belakang nya dimana Heeseung berdiri menghadap nya.
Panggilan itu...
Ah sudah berapa tahun lamanya Ni-Ki tidak mendengar panggilan itu.
"Gue mohon makan ya dek. Kasian Riheon kalo tau ayahnya ga mau makan gini."
Ni-Ki menghela nafas pasrah dan akhrinya menganggukkan kepalanya.
Heeseung senyum dan keluar dari ruangan Riheon. Sebelum nya dia sempatkan menepuk-nepuk pundak Ni-Ki memberi semangat pada adiknya itu.
Ni-Ki dengan sedikit terpaksa mengambil makanan di atas nakas dan mulai membuka box nasi itu.
"Laper juga sih dari kemarin belum makan."
Gumam Ni-Ki sambil mengunyah nasi dan lauk ayam yang dikasih Heeseung tadi."Lumayan lah biar ga laper lagi. Nungguin Riheon sadar ternyata butuh perjuangan juga."
Monolog Ni-Ki lagi.Ni-Ki menghela nafas berat di sela sela mengunyahnya "seandainya kamu sadar. Ayah janji bakal ngasih satu dari 5 blackcard yang selama ini ayah sembunyikan dari kamu. Seriusan deh. Makanya cepet sadar Riheon sayangku..."
"Beneran yah??"
"Bener."
Eh tunggu.
Tak
Ni-Ki menjatuhkan box nasi di tangannya ke lantai dan segera menelan makanan yang dimulutnya dengan cepat.
"RIHEON?!"
Pekik Ni-Ki panik pas denger sautan seseorang yang nyautin omongan dia. Di ruangan itu cuma ada dia sama Riheon. Ga mungkin kan yang jawab selain mereka berdua...
"RIHEON KAMU SADAR?!"
Pikik Ni-Ki lagi sambil memandang Riheon yang malah nyengir ganteng ke dia.Tut
Ni-Ki langsung menekan tombol di dekat ranjang Riheon untuk memanggil dokter. Setelah itu baru dia mulai sesi interogasi ke anaknya. Bisa bisanya nyautin omongan dia? Wow Ni-Ki terkejoed.
🏠
"Sekarang jujur sama ayah. Kapan kamu sadar? Jangan bohong Riheon. Ayah serius sekarang."
Ni-Ki memandang serius ke anaknya yang malah nyengir ganteng sambil garuk-garuk rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You (✓)
Fanfiction(Lanjutan Kos | ENHYPEN) Cause I am Gonna Stand by You.