3 | Robert Lewis

2.7K 671 533
                                    

Tadashi merasakan syok yang luar biasa ketika tubuhnya seakan melayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadashi merasakan syok yang luar biasa ketika tubuhnya seakan melayang. Ruangan seluas dua puluh lima meter persegi, tempat di mana ia tidur, tiba-tiba terisap ke dalam kegelapan hampa, begitu pula dengan seluruh furnitur yang ada di sana, termasuk ranjangnya. Pemuda itu membuka kedua matanya lebar-lebar dan berteriak sekencang-kencangnya. Namun, tidak ada suara yang lolos dari mulutnya.

Tubuh pemuda itu tertarik gaya gravitasi, jauh ke dalam kegelapan yang entah di mana ujungnya. Dirinya meronta-ronta di dalam kegelapan yang absolut, melakukan hal yang sia-sia dengan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat berpegangan. Tidak ada apa pun di sana selain dirinya.

Untuk mengurangi ketakutannya, Tadashi memejamkan mata, berkomat-kamit, berharap kegilaan yang dirasakannya berakhir. Ia membayangkan wujud pemuda berambut merah dengan freckles di pipi, berusaha menarik sosok itu ke dalam alam mimpinya.

"Robert, where are you?" gumamnya putus asa.

Menemukan Robert adalah satu-satunya cara agar kegelapan berhenti menelannya. Ia mengambil potongan-potongan memori di otaknya. Bagaimana rupa pemuda itu, kata-kata apa yang sering diucapkannya, gestur apa yang biasa dilakukannya ketika mengekspresikan sesuatu yang ada di pikirannya.

Aku sendiri masih tidak tahu akan berkuliah atau tidak.

Tadashi mendengar perkataan Robert yang menggema di segala arah, berkali-kali hingga membuatnya terganggu.

Tadashi tidak lagi memberontak, ia membiarkan kegelapan menelannya secara keseluruhan. Tubuhnya kini menjadi semakin rileks, gaung dari suara Robert perlahan memudar. Pada akhirnya, dirinya berhenti jatuh dan mendarat di permukaan yang cukup empuk.

 Pada akhirnya, dirinya berhenti jatuh dan mendarat di permukaan yang cukup empuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda beretnik Asia-Kaukasia itu membuka mata. Ia menatap langit-langit berlapis kayu dengan lampu dinding klasik. Tadashi menegakkan tubuh dan mengedarkan pandangan. Dirinya kini berada di ruangan mewah yang tampak seperti home office. Kursi kerja dengan rak buku besar berada tidak jauh darinya. Tadashi duduk di sofa mahal berbahan kulit asli. Ia menunduk, menatap dirinya yang kini mengenakan kemeja berwarna biru pucat, serta dasi dan celana bahan. Secara ajaib, tubuhnya telah meninggi. Janggut tipis menutupi rahang dan dagunya.

Dream Walker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang