18 | Mint Chocolate Ice Cream

850 259 108
                                    

Hari telah berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari telah berganti. Tadashi Reyes mengembuskan napas berat sambil membuka pintu ruang konseling, lalu melangkah keluar. Sesi konselingnya soal perkuliahan tidak berjalan mulus, ia masih belum menemukan jawaban atas kegundahannya. Guru pun tidak bisa membantu banyak jika pemuda itu tidak tahu apa keinginannya. Beliau menyarankannya untuk melakukan tes minat dan bakat, dan Tadashi mengatakan akan mempertimbangkannya. Waktu telah menunjukkan pukul setengah empat sore, sudah waktunya untuk pulang.

Dengan wajah yang kusut, pemuda beretnik asia-kaukasia itu keluar dari gedung sekolah dan berjalan menuju lahan parkir motor. Di kejauhan, ia melihat seseorang berdiri di samping motornya sambil melipat tangan di dada, pandangannya mengedar ke sekeliling. Tadashi memicingkan mata, berusaha mencari tahu siapa sosok itu. Ketika melangkah lebih dekat, akhirnya Tadashi dapat melihat sosok itu dengan jelas. Dirinya tertegun. Mendadak, jantungnya berdetak lebih cepat.

Pandangannya bertemu dengan gadis berambut pendek sebahu yang sedari tadi menunggunya di sana. Perlahan, sosok itu menyunggingkan senyum tipis.

"Hai," sapanya datar.

"Ev?" tanya Tadashi, memastikan gadis itu tidak salah orang. "Sedang apa kau berdiri di depan motorku?" tanyanya sekali lagi. Bukankah Evelyn membencinya? Untuk apa ia berdiri di sana dan menyapanya?

Evelyn tidak menjawab, ia menggigit bagian dalam mulutnya pelan. Gadis cantik itu menunduk, bola matanya bergerak ke sana ke mari, pertanda sedang mencoba menyusun kata-kata yang pas untuk dilontarkan. Pada akhirnya, ia mendesah pelan, mendongak ke arah Tadashi dan menyerahkan paper bag tebal berwarna cokelat pada pemuda itu. "Nothing. Aku hanya ingin memberikan ini."

Dengan ragu, Tadashi menerimanya. "Apa ini?"

Gadis berambut hitam dengan highlight biru itu mengedikkan bahu cuek. "See for yourself. I gotta go."

Tadashi hendak membuka mulutnya untuk bertanya lebih lanjut, tetapi Evelyn sudah lebih dulu memutar tubuhnya dan berjalan menjauh.

"Weird. Benarkah yang tadi itu adalah Evelyn?" gumamnya keheranan.

Karena penasaran, Tadashi membuka paper bag itu untuk melihat isinya. Alisnya bertaut ketika melihat ember berwarna merah muda dengan ukuran sekitar setengah liter bertuliskan Baskin Robbins. Pemuda itu mengeluarkannya dan melihat gambar ilustrasi es krim berwarna hijau pucat dengan choco chip di dalamnya. Ada sensasi dingin menggelitik ketika telapak tangannya bersentuhan dengan benda itu.

 Ada sensasi dingin menggelitik ketika telapak tangannya bersentuhan dengan benda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dream Walker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang