10 | Hesitate

1.1K 356 286
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir pekan, Tadashi kembali mengunjungi kediaman Robert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir pekan, Tadashi kembali mengunjungi kediaman Robert. Dua remaja itu menghabiskan harinya di dalam kamar tidur mewah seluas tiga puluh meter persegi sambil bermain video game. Di luar jendela, langit Kota New York sudah berubah menjadi biru-jingga, menandakan matahari akan segera terbenam dan kegelapan akan segera tiba. Jam di dinding menunjukkan pukul setengah enam sore.

Tadashi yang kesal akibat berkali-kali dikalahkan oleh sahabatnya itu, lebih memilih untuk berbaring di ranjang berukuran king size di sudut ruangan sambil bermain ponsel, sedangkan Robert masih sibuk berkutat dengan controller dari game console mewah terbarunya. Tempo hari lalu, banyak kaset game yang dibelinya, sehingga butuh waktu beberapa hari baginya untuk mencoba-coba semua kaset permainan.

"Mau tanding ulang?" tanya Robert tanpa mengalihkan pandangan dari LED smart TV berukuran 42-inch itu. Kedua tangannya masih sibuk menekan tombol-tombol yang ada di controller.

"Nah, I'm good," jawab Tadashi, kedua netranya bergerak cepat membaca artikel-artikel ilmiah tentang suku Indian di internet.

Entah mengapa, setelah pembicaraannya dengan Noah, pemuda itu semakin tertarik dengan asal usul penduduk asli Amerika dan sejarahnya, terlebih lagi setelah Noah mengatakan sesuatu tentang 'mimpi'. Tadashi merasakan ada sesuatu yang penting dengan perkataan itu.

Setelah memenangkan pertandingan di level terbaru, Robert meletakkan controller-nya di atas karpet, kemudian beranjak dan berjalan menuju meja belajarnya untuk mengambil gelas. Ia membiarkan segarnya air mineral melewati kerongkongannya yang mengering akibat banyak bermonolog selama bermain game. Kemudian, pemuda berambut merah dengan sedikit freckles di pipi itu menoleh ke arah ranjang.

"Jangan bilang kau sedang melihat-lihat Instagram-nya Evelyn?" tebaknya.

"No. Apa yang sedang kulihat sekarang lebih menarik dari itu."

Robert bergeming sesaat untuk berpikir. "Well, apa hal yang lebih menarik dari foto-foto selfie-nya Evelyn?"

Tadashi mengalihkan fokusnya dari ponsel. "Menurutmu, apakah aku harus bertemu dan mengobrol empat mata dengan pemuda yang bernama Noah itu?"

Dream Walker [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang