3 - that's the tea

507 45 49
                                    

"Eh, Sor. Mau nanya, deh."

"Hm? Kenapa?"

"Orang yang akhir-akhir ini jemput kamu tuh... sugar daddy, bukan?"

"Hah, sugar daddy...?"

Soraru terdiam, memproses pertanyaan dari temannya.
Pipinya perlahan memerah setelah mengerti maksud sepenuhnya.

"Ng-ngga-lah! Astaga, dia tuh masih seumuran sama kita, woi! Lagian kenapa bisa mikir kayak gitu, dah?"

"Seumuran tapi setauku dia Aikawa-san yang kaya itu, 'kan? Terus kalian keliatannya nempel banget... dia jemput kamu juga pake mobil mahal, gimana aku ngga mikir kamu diembat sugar daddy?"

"D-dia pacar aku..."

"H-heh??"

"Iya, dia pacar aku astaga, jangan buat aku ngulang kata-kata itu lagi..."

Sementara Soraru memerah, temannya menatap ke arah si surai biru dengan tatapan tidak percaya dan setengah terguncang.

"D-dia ngga jahatin kamu, 'kan?? Kamu ada masalah apa kok bisa sampe berurusan sama dia??"

"Amatsuki- dia ngga jahat, dia baek tapi ceritanya panjang... yang pasti aku aman-aman aja, kok. Aku tau cara jaga diri..."

"...serius?"

"Mm, serius. Dijamin."

Amatsuki menggembungkan pipinya lalu kembali berjalan di samping Soraru menuju lobi kampus.
Pertanyaan baru tiba-tiba muncul di benak Amatsuki yang membuatnya menarik pelan ujung kemeja Soraru untuk kedua kalinya.

"Napa lagi, sih..."

"Mau nanya lagi. Kalian... kalo udah jadian begini, pasti udah begitu, 'kan? Rasanya gimana?"

"?!"

Soraru menepuk keras bahu Amatsuki, takut-takut temannya ini 'kemasukkan' karena menanyakan pertanyaan seperti itu.

"K-kenapa nanya begituan, sih??"

"Sakitt!! A-aku cuma nanya aja!"

Ada rona merah yang terlukis di pipi temannya, Soraru mengerti.

"...butuh testimoni orang laen karena sebentar lagi kamu yang ngelakuin, ya?"

"Hah? Maksudnya-"

"Sama Kashitaro-san, begitu."

Skakmat, Amatsuki terdiam dan mukanya merah padam.
Soraru menyeringai, lalu sedikit mengacak-acak rambut Amatsuki.

"Yang penting saling ngertiin aja, kok. Kashitaro-san pasti tipe yang selalu nanyain 'kamu gapapa?' per detiknya, deh. Jadi ngga usah takut, kurasa."

Amatsuki memberikan Soraru tatapan berbinar penuh harap untuk sepersekian detik, lalu berubah menjadi senyuman jahat.

"...Sorarun, kamu udah dijebol, ya?"

"Hah-"

°

Soraru beruntung karena Kashitaro - kekasih Amatsuki - datang dan 'mengambil' Amatsuki untuk pulang bersamanya sebelum pertanyaan temannya itu terjawab.
Sehabis berpisah satu sama lain, Soraru segera menuju ke arah pintu keluar dan benar saja.
Mafu sudah menunggunya.

"Bukannya ada kerjaan?"

"Aih, apa ngga boleh aku jemput pacarku sekali-kali?"

Soraru memerah sambil menatap ke arah lain, menggerutu dalam hati.

"Ini bukan sekali-kali lagi, tapi udah keseharian..."

"Kamu ngga suka kalo kujemput, ya? Diomongin, kah?"

milk tea °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang