10 - special regular customer

345 31 52
                                    

Selamat datang!

Hari ini saya, pemilik kafe kecil 'Lilac' yang penuh bunga akan memandu kalian dalam pekerjaan saya selama satu hari ini.
Terutama terkait dengan tamu, observasi manusia satu per satu itu menyenangkan karena masing-masing konsumen itu unik!

Kita akan mengobservasi salah satu langganan dan tamu kehormatan di kafe kecil ini.
Mafu-san bersama teman spesialnya yang sangat manis.

Ah, saya tidak bisa mengatakan hal itu secara terang-terangan.
Bisa-bisa Mafu-san memberikan tatapan mengerikannya ke arah saya sepanjang masa kunjungan!

°

[ 10:25 AM ]

Waktu yang tepat dan ramai bagi para konsumen untuk brunch.
Menu spesial hari ini adalah wafel dan pancake berlapis dengan sirup maple diatasnya, bisa ditambah es krim juga jika diinginkan.
Dan menu ini adalah kesukaan salah satu dari dua tamu yang saya sebutkan tadi.

"Permisi, mau pesan..."

Ah, mereka sudah siap memesan.
Pasangan ini selalu datang pada saat brunch atau dua jam sebelum kafe tutup.
Masing-masing punya pilihannya sendiri.

Mafu-san umumnya memesan latte, tidak pahit namun tidak terlalu manis.
Kadang ia juga mencoba memesan minuman yang aneh, ia pernah meminta saya untuk mencampurkan macam-macam sirup ke dalam satu minuman base dengan senyum sumringah.
Memang, yang disebut orang kaya pasti bebas berbuat apa saja.

Sementara Soraru-san cenderung menyukai minuman dan makanan manis, namun tidak pilih-pilih kok.
Royal milk tea panas dan royal milk tea dengan boba jika disajikan dingin, saya hafal sekali dengan pesanan miliknya.
Entah kenapa, melihatnya minum dengan wajah yang merona itu menjadi kepuasan tersendiri bagi saya sebagai pemilik kafe.

"Pasti mau menu spesial, 'kan?"

"I-iya. Mafu mau apa?"

Oh? Tanpa honorifik?
Mungkin hubungan mereka benar-benar sudah sangat di luar dugaan saya, ya?

"Hem, butter croissant aja–"

"Mafu belom makan malem sama sarapan, masa makan croissant doang?"

"Eeh, tapi aku bener-bener ngga begitu laper..."

"Mafuu..."

Rasanya seperti menjadi nyamuk...
Omong-omong, Mafu-san itu gampang luluh hanya dengan sedikit bujukan dari Soraru.
Yah, mana mungkin menolak bujukan dari seseorang yang begitu manis dan perhatian?
Manik safirnya itu penuh kekhawatiran sekaligus indah–
Ehem, maaf.

"Uhh, spaghetti carbonara kalo gitu, deh. Dasar..."

"Soraru ngga mau Mafu sakit gegara kerja terus, buat kebaikan Mafu juga, kok. Nanti kalo sakit sampe pingsan, orang rumah yang repot."

"Aih, Mafu ngga bakal pingsan lagi selama ada Sora-chan di samping Mafu, tau~"

Tuan muda itu mencubit pipi kenyal si surai biru, imutnya!
Yang dipanggil sebagai Soraru menunjukkan wajah tidak suka, namun ia membiarkan Mafu-san bertindak sesuka hati.
Ah, saya tidak akan pernah bosan untuk melayani pasangan ini.

"Mocha."

"Royal milk tea."

"Bukannya Sora-chan baru beli milk tea juga kemaren? Nanti ndut, lho."

"Uh- emang ngga boleh? 'Kan sekalian mampir, besok Soraru ngga bakal beli milk tea, kok..."

"Beli lagi juga ngga apa, kalo Sora-chan jadi ndut paling aku cubitin."

milk tea °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang