Kembali lagi bersama kedua pasangan yang tengah kasmaran ini, semoga para pembaca sekalian tidak jenuh ya dengan kelengketan mereka berdua.
Usai resmi menjadi pasusu, hari-hari kembali berjalan seperti biasanya, begitu damai sampai entah kenapa rasanya terlalu damai.
Tapi justru lebih baik begini, bukan?"Ngg...? Mafu...?"
Perjalanan Soraru di dunia mimpi harus berakhir karena suara langkah kaki yang kedengarannya amat tergesa.
Ketika membuka mata, didapati sang suami sudah tidak ada di sampingnya, melainkan menjadi sumber suara berisik yang hadir di dalam kamar mereka.
Pemuda albino itu bolak-balik dari ujung ke ujung kamar untuk memastikan semua barang sudah ia bawa dalam clutchnya, membuat rambutnya sedikit acak-acakan dan kemejanya agak kusut."Ah, pagi, Sora-chan! Maaf aku berisik, hari ini harus siap pagi-pagi..."
"Ngga makan...?"
"Tadi sempet makan roti panggang, kok. Dibuatin Sakatan!"
Soraru tersenyum ketika mendengar jawaban Mafu, pemilik manik safir itu pelan-pelan menggeser tubuhnya dengan malas ke ujung tempat tidur sebelum akhirnya duduk sembari memperhatikan Mafu.
Ah iya, walau hanya sepotong roti, setidaknya ada sesuatu yang bisa jadi energi dalam tubuh suaminya itu, Soraru jadi tidak khawatir.
Masih setia menonton Mafu yang kelabakan bersiap, Soraru pun berdiri dengan wajah sedikit masam."...dasimu itu, lho... sini, kubenerin dulu."
"Eh? Oh, aah, maaf, aku buru-buru..."
Begitulah cara pasangan muda ini memulai hari, pagi-pagi sekali pun sudah sangat lengket walau hanya untuk beberapa menit.
Ketika dasi Mafu sudah selesai dirapikan, Soraru - masih dengan muka bantal – pun tersenyum melihat suaminya nampak begitu tampan.
Menepuk kedua bahu Mafu tanda kalau Mafu sudah boleh pergi, Soraru malah dibawa ke dalam pelukan erat oleh si albino."...Sora-chan boleh kucium di sebelah mana?"
"...keburu telat kalau dibawa mikir."
Kedua pipi Soraru pun segera ditangkup sebelum masing-masing diberi satu kecupan, bibir Soraru juga tak lupa diberi perhatian oleh Mafu.
"Hehe, Sora-chan lowong ngga di hari Sabtu? Kita jalan!"
"Nn, boleh, aku juga mau cari baju buat magang nanti."
"Ah, iya! Nanti pasti kutemenin!"
"Iya, iya, sekarang pergi dulu, kamu udah ditungguin."
"Mou! Ya udah, kalau begitu aku pergi dulu~"
"Itterasshai..."
Menguap, Soraru ingin kembali ke alam mimpi, tapi rasanya tidak adil ketika banyak orang sudah bangun memulai hari.
Soraru mengecek ponselnya, hari Sabtu itu berarti besok, besok mereka akan kencan!°
"S-sora-chan, maaf kencan hari ini harus batal..."
"Oh? Kenapa?"
Soraru baru selesai mengeringkan rambutnya, sudah bersiap dengan pakaian pilihannya, tapi tiba-tiba Mafu memberikan berita darurat.
Tentu dalam lubuk hatinya, Soraru merasa kecewa, tapi kalau alasan Mafu membatalkan kencan siang hari ni logis - Soraru tidak punya masalah.Selagi Soraru bersiap tadi, ia bisa mendengar keramaian hadir di lantai bawah untuk beberapa saat.
Mungkin Mafu punya jadwal meeting tidak terduga?"Anu..."
Soraru bisa melihat ada tangan kecil yang sedari tadi Mafu genggam.
Seorang gadis kecil cantik tengah bersembunyi di balik Mafu, sesekali matanya mengintip, mengamati Soraru.
KAMU SEDANG MEMBACA
milk tea °
Fanfic[ mafusora ] berisi tentang keseharian seorang tuan muda dengan seorang mahasiswa hampir tingkat akhir pujaan hatinya. cerita awalnya, cek buku sebelah, ya! Mohon maaf bila akan ada: [ OOC, plot klise, bahasa absurd, bucin- ] in bahasa. ( '¬')