13 - new year stroll

273 35 27
                                    

"Kalian silakan jalan-jalan lagi, ya! Makasih udah nyempetin ke kuil sekalian makan bareng, lho."

"Hati-hati di jalan!"

Demikian, pertemuan singkat antara Mafu, Soraru, dan kedua orangtua Mafu di hari pertama tahun baru.
Sesuai dengan yang dikatakan Nyonya Aikawa tadi, mereka melewati pagi dengan mengunjungi kuil dan menyempatkan makan.
Tuan dan Nyonya Aikawa tersenyum kepada kedua pasangan dan melambaikan tangan, berpisah tujuan, meninggalkan Mafu dan Soraru untuk melanjutkan hari mereka.

"Sora-chan mau kemana habis ini?"

"Tadi Soraru sempet liat ada pasar kecil ngga jauh dari kuil. Boleh kesitu?"

"Apa yang ngga boleh sih buat Sora-chan~"

Kata-kata manis seperti itu sebetulnya tidak mempan untuk membuat Soraru terenyuh.
Namun jika Mafu yang mengatakannya, rasanya Soraru ingin lebih dimanja lagi oleh si albino.
Kata-kata yang mengkhawatirkan! Soraru tidak boleh dimanjakan lebih dari ini!

°

Keduanya mengitari pasar kecil yang diramaikan oleh masyarakat sekitar beserta kuil yang telah mereka datangi sebelumnya.
Mulai dari kios dango, omikuji, hingga kios ornamen untuk mendatangkan keberuntungan di tahun yang baru telah disambangi oleh keduanya.
Terutama atas permintaan Mafu.

Mafu menyukai hal-hal yang berbau tradisional seperti ini, ia bisa melakukan window shopping dari satu kios ke kios lainnya tanpa sepengetahuan Soraru, saking keasyikan sendiri.
Singkatnya, Mafu sudah seperti kutu loncat.

Soraru tentunya senang bisa menemukan sisi Mafu yang begitu antusias, namun ia juga kesulitan karena Mafu yang biasanya ada di samping dirinya kerap menghilang tiba-tiba.

'Yah, coba jalan-jalan sendiri dulu, deh. Sapa tau nanti papasan...'

Soraru, berjalan sendirian tanpa arah sembari mengamati kios yang ada, siapa tahu kekasihnya itu tengah merecoki sebuah kios.
Mengetahui bahwa si albino sedang asyik sendiri, Soraru pun akan melakukan hal yang serupa, mencari hal yang sekiranya menarik untuknya.

Dan Soraru pun berhenti di depan kios dekat kuil yang sudah ia datangi dengan Mafu.
Kali ini bukan karena ia ingin mengambil omikuji lagi, namun ia ingin melihat-lihat omamori yang ikut ditawarkan kios.

'Beli satu buat dia, satu buat sendiri kali, ya?'

"Selamat datang! Ah, nii-san yang tadi! Mau ambil omikuji lagi?"

Miko kuil ini sepertinya berbakat untuk menjadi sales, ia bisa ingat wajah Soraru walau ditutup masker?
Impresif.

"O-oh bukan. Aku mau liat omamorinya..."

"Ara, omamori? Mau omamori keberuntungan? Kesuksesan?Keuangan? Kesehatan? Hubungan? Nii-san tinggal pilih~"

Soraru masih terdiam sembari melihat-lihat ragam omamori yang dapat ia pilih.
Mengingat Mafu, mungkin ia perlu memilih jimat kesuksesan dan kesehatan.
8 menit telah terlewati begitu saja dengan Soraru yang masih bingung dalam memilih omamori untuk dirinya dan terutama Mafu.

"Kalo nii-san bingung, mungkin ini aja? Tadi nii-san dateng kesini sama seseorang yang penting buat nii-san, 'kan?"

"Um, iya...?"

Miko tersebut menyodorkan sepasang omamori dengan warna yang saling melengkapi, warna putih dan biru.

"Omamori ini biasanya buat jimat sehari-hari, ngga ada hal spesifik tapi bakal bawain keberuntungan, kok. Dan warnanya juga cocok buat pasangan~ langgeng terus, nii-san!"

milk tea °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang