Sedikit cerita dari yang selalu ada di balik layar, mundur beberapa waktu sebelum pasangan utama kita saling bertukar janji sehidup semati.
Shoose
Ah, selamat datang kembali ke Lilac!
Sebelumnya kita pernah berjumpa, bukan? Apa yang ingin kamu pesan hari ini?
Oh, kamu ingin tahu apa pendapatku akhir-akhir ini tentang pasangan kasmaran yang selalu langganan disini? Permintaan yang sangat detail, tapi...Hmm, bagaimana cara mulainya, ya...
|
"Sora-chan, Sora-chan! Mau minum apa hari ini?"
"Eh, Mafu dulu aja. Aku bakal pesen minumnya habis makan."
"Yang bener? Mau minum apaa? Sora-chan ngga lagi diet, 'kan? Ngga lagi sakit perut, 'kan?"
"Ngga kok. Shoose-san, croffle original dua, ya."
Lilac benar-benar berterimakasih dengan kedatangan tuan muda dan kekasihnya yang hampir selalu rutin dua kali dalam seminggu.
Tapi tentu kedua tamu spesial ini tak luput dari rasa kesal saya.
Bukan rasa kesal yang membuat darahmu mendidih hingga ingin menghabisi seseorang, ya!
Yang saya rasakan hanya... rasa kesal ketika menjadi nyamuk diantara sepasang kekasih, kok.Terutama Mafu-san.
Celotehannya kadang tak masuk akal.
Entah kenapa saya bingung bagaimana telinga Soraru-san belum copot setelah dalam waktu yang lama menjalin hubungan.
Ah, ah, contohnya saja seperti saat ini."...Mafu ngga makan? Kenapa dari tadi madep sini terus...?"
Yang ditanya hanya tersenyum, memainkan tisu.
"Ini udah makan, kok?"
"...jangan bilang-"
"Ngeliat Sora-chan makan aja udah bikin aku kenyang, kok~"
Nah, itu dia.
Hal yang paling membuat saya kesal adalah itu.
Saya sebetulnya tidak masalah kalau sekali dua kali, namun ini hampir di tiap kesempatan - Mafu-san akan menggombal receh seperti itu!
Bahkan rekan kerja saya saja segera masuk ke dapur ketika Mafu-san akan mengeluarkan kata-kata mautnya itu."...cepet makan ini ato kumakan."
Mafu-san itu beruntung, kalau saya ada di posisi Soraru-san, mungkin croffle yang tadi dipesan itu sudah saya paksa masuk ke dalam mulut si bos albino...
Astaga, pikiran saya sungguh lancang, maafkan saya atas kekesalan yang sudah sangat menumpuk ini."Ohh? Dengan senang hati Mafu ngga bakal makan kalo begitu~!"
"Bukan makan yang itu maksudku-"
Ya Tuhan, saya tidak jadi minta maaf.
Lama-lama saya siram juga tuan albino ini dengan panci isi boba.
Tapi saya tidak mampu, bisa-bisa Lilac berhenti beroperasi hanya karena alasan yang kekanakan...Tapi yah, namanya juga hidup, 'kan?
Walau ada rasa kesal yang tersimpan, tetap pasangan inilah yang jadi langganan favorit saya.
Bukan, bukan karena uang mereka.
Saya turut senang bisa menonton perkembangan hubungan mereka seiring waktu berjalan.
Walau semakin kesini semakin kesana, tanpa saya sadari kadang ada senyum terpoles ketika mencuri pandang ke arah meja yang mereka pilih.Saya harap mereka terus langgeng!
Tapi saya mohon juga kepada Mafu-san untuk mengurangi gombalan yang seperti itu...°
Nico
Salam kenal! Yorozuya Nico disini.
Sebetulnya Nico sudah lama bekerja untuk shachou, namun baru bisa muncul sekarang, hehe.
Maklum, tuntutan pekerjaan terus menumpuk.
Pekerjaan macam apa yang Nico kerjakan? Hmm, orang yang selalu sedia di sebelah shachou, itulah yang Nico kerjakan untuk deskripsi singkat dan mudahnya.
Hubungan antara Nico dan shachou terbatas pada pekerjaan saja, tapi apabila shachou tiba-tiba mulai bermonolog tentang kehidupannya sehari-hari... Nico pasti dengarkan juga...

KAMU SEDANG MEMBACA
milk tea °
Fanfiction[ mafusora ] berisi tentang keseharian seorang tuan muda dengan seorang mahasiswa hampir tingkat akhir pujaan hatinya. cerita awalnya, cek buku sebelah, ya! Mohon maaf bila akan ada: [ OOC, plot klise, bahasa absurd, bucin- ] in bahasa. ( '¬')