7 - should we hold hands?

454 35 51
                                    

cerita ini dari dan teruntuk Ryan_Yozora!


"Tiket ke taman bermain?"

Mafu mengangguk sambil menyodorkan dua tiket masuk sebuah taman bermain yang akhir-akhir ini tengah populer.
Mata Soraru langsung berbinar sembari menganggukkan kepalanya, tanda setuju untuk berkunjung.

Terakhir kali seorang Soraru menginjakkan kakinya di taman bermain adalah ketika ia masih sekolah dasar, bersama orangtuanya.
Tidak ada salahnya untuk kembali ke masa-masa yang dilupakan itu, 'kan?

Bagi Soraru, pergi ke taman bermain sama dengan membangkitkan impian masa kecilnya lagi.
Sementara bagi Mafu, pergi ke taman bermain sama dengan mencari kesempatan dalam kesempitan.

Eh?

°

[ 09:27 AM ]

"Mafu, Soraru udah siap..."

"Ah, tunggu. Cincin aku..."

"Nih, disini. Tadi ada di wastafel, untung ngga jatoh, lho."

"Iya, iya, sayang. Makasih, ya?"

"Ngg- Mafu jangan cium–"

Tanpa honorifik? Panjang ceritanya.
Soraru menggunakan kaus tipis (menurut Mafu) dengan kardigan luwes milik Mafu sebagai luaran.
Si albino sendiri menggunakan kaus oversized warna hitam walau ia tahu musim semi sudah berganti menjadi musim panas.
Dengan demikian, keduanya pun berangkat menuju taman bermain!

°

Ramai tapi tidak padat, Soraru tidak bisa mendeskripsikannya lebih baik lagi.
Mungkin karena ini hari libur, banyak orangtua membawa anaknya bermain kesini.
Beberapa pasangan juga nampak memenuhi tempat kencan mereka hari ini.
Si surai biru itu pun segera mengembalikan pandangannya pada kekasihnya.

"Yang pasti kita mesti naek roller coaster disini! Oke, Soraru?"

"O-oke...?"

Bagus, Soraru tidak mungkin bisa melarikan diri setelah diberi tatapan penuh binar yang menyilaukan dan ambisius.
Sepertinya Mafu tipe yang suka dengan permainan pemicu adrenalin, berkebalikan dengannya.
Ia lebih suka permainan yang 'membumi'.

"Tapi Mafu, masa kita langsung naek yang begitu? Yang santai dulu aja kali, ya?"

"Oh, Sora-chan mau kemana? Mau maen di kios-kios kecil itu dulu?"

"Boleh, habis itu Soraru boleh beli gulali ngga?"

"Kita baru dateng, lho? Langsung mau gulali?"

"Ng, ngga boleh, ya?"

Mafu mana mungkin tidak luluh dengan kata-kata polos yang keluar dari pujaan hatinya?

"Boleh, sayang. Sora-chan mau apa lagi habis itu? Bilang, ya."

Memang dasar bucin.

°

Hampir 1 jam terlewat setelah Mafu dan Soraru memilih untuk melakukan permainan non-adrenalin.
Kios-kios yang menawarkan boneka dan sejenisnya dengan modal keberuntungan pemain, dijajal oleh Soraru demi mengulur waktu.
Iya, mengulur waktu supaya Mafu perlahan lupa tentang roller coaster.

"Sora-chan jago maennya, ya. Dibandingin aku, daritadi ngga dapet-dapet..."

"Ah, tadi Soraru cuma beruntung aja. Boneka mochi yang tadi aku dapet buat Mafu aja nanti."

"Oh? Makasih, Sora-chan! Omong-omong, habis ini kita ke arah permainan sebelah sana, ya~ habis roller coaster, ontang-anting, kalo masih kuat mungkin tornado, ya?"

milk tea °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang