[ 06:44 AM ]
"Uh-"
Jarang bagi Mafu untuk bangun pertama kali di pagi hari sebelum Soraru.
Sepertinya Soraru kelelahan setelah menemani dirinya pergi ke jamuan makan malam seorang klien sampai dini hari.
Sambil mengusap matanya yang masih mengantuk, Mafu melihat pasangannya.
Masih terlelap dan meringkuk dibalik selimut.
Gemas? Sudah tentu."Soraru-san..."
Dengan suara yang masih serak dan 'dalam', Mafu tersenyum sambil memandangi Soraru yang agak terusik tidurnya setelah namanya dipanggil.
Mafu kembali berbaring dan memeluk si surai biru erat sambil mengusap pelan punggung Soraru.
Ciuman di kening dan pipi tak ketinggalan untuk Mafu tinggalkan pada pasangannya.Ah, betapa senang hatinya-
"Nng...? Mafu-san...?"
Putri tidurnya terbangun.
Mafu mengusap pipinya sambil lagi-lagi memberikan ciuman di kening Soraru."Pagi, sayang. Masih ngantuk, 'kan? Tidur lagi aja, ya..."
"...mmn."
Soraru mengangguk.
Matanya kembali dirapatkan sambil balik memeluk Mafu dan mengusakkan pipi tembamnya di leher si albino.
Hari ini tidak ada kelas, membuat dirinya bisa leluasa bermanja-manja pada Mafu.Sebentar.
Tidak bisa manja begitu saja, Soraru harus melakukan sesuatu juga untuk memanjakan Mafu.
Tidak adil kalau hanya satu pihak yang merasa bahagia atau nyaman, 'kan?"Mafu-san..."
"Yaa?"
"Nanti... mau sarapan apa? Soraru buatin, tapi Soraru tidur bentar ya..."
Soraru bertanya dengan mata yang masih setengah tertutup, masih menolak untuk ditarik dari alam mimpi.
Tetapi sudah bertanya akan kebutuhan jasmani si albino.
Mafu, tentu saja ingin melontarkan berbagai nama makanan begitu ditanya.
Namun mengingat Soraru akan langsung bangun dari ranjang ketika ia menyebutkan nama makanan keinginannya, Mafu menahan diri."Hmm, nanti aja. Soraru masih ngantuk, 'kan? Hari ini Soraru istirahat aja..."
"Tapi nanti Mafu-san laper..."
Demi apapun, ia bersyukur bisa dipertemukan dengan makhluk semanis dan penuh perhatian seperti Soraru.
"Makan malem aja, aku mau makan malemnya nanti Soraru yang buat, ya?"
"Tapi..."
"Kalo kamu masak pas lagi ngantuk, nanti kenapa-napa..."
Mafu lekas memeluk Soraru lebih erat dan menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut.
Mulutnya mengerucut, bibirnya menggigit kecil bagian tengkuk leher Soraru yang sedikit terekspos.
Geli, dan Soraru hanya bisa menggenggam piyama Mafu sembari Mafu melakukan hal tersebut.Soraru paham betul, ini cara yang biasa Mafu lakukan untuk mencegahnya melakukan sesuatu dan hanya memberikan perhatiannya untuk si albino.
Si surai biru pun tersenyum, perlahan membuka matanya sedikit demi sedikit."Oke, oke... makan malem nanti, Mafu-san mau apa?"
"Pasta yang akhir-akhir ini Soraru coba masak, boleh?"
"Boleh, Mafu-san... tapi kalo gagal, tetep dimakan, ya."
"Iyalah, 'kan aku yang minta!"
Soraru terkekeh sambil memainkan dan mengacak-acak rambut Mafu.
"Ya udah, tidur lagi, ya?"
"Hayuk~"
"Mm, selamat tidur."
"Selamat ti-"
Dihentikan dengan ciuman tepat di bibir Mafu oleh Soraru.
Setelahnya, si surai biru langsung tertidur kembali dengan senyum terpoles di wajahnya.
Mafu membeku sejenak sebelum akhirnya kembali ke alam mimpi bersama Soraru."...selamat tidur, untung masih pagi..."
°
[ 11:33 PM ]
Kalau pintu tidak diketuk oleh para pelayan secara berkala, mungkin kedua pasangan itu tidak akan bangun.
Sarapan mereka hari itu hanya disisakan roti panggang dan omelet dengan teh sebagai minumannya oleh para pelayan."Karena kalian telat, itungannya bukan sarapan lagi tapi makan siang kalo jam segini."
Ujar Senra dengan senyuman sambil menuang teh susu kesukaan Soraru.
Mafu bergumam kecil dan cemberut setelah Senra berbicara.
Waktunya untuk bermalas-malasan bersama dengan kekasihnya diinterupsi.
Ia tidak suka."Maaf, tapi makasih udah disisain makanan, Senra-san..."
"Sama-sama, Soraru-san-"
"Ngga ada kopi hft. Nanti kita makan lagi aja di luar... pasti belom kenyang, 'kan?"
"Segini udah lebih dari cukup, Mafu-san! Kalo sekedar kopi, nanti aku bisa buatin kok. Mafu-san nanti kerja di rumah, 'kan?"
Senyuman Soraru seolah membawa angin segar di ruang makan siang itu, bagi Mafu maupun para pelayan.
Sekali lagi, memang cuma Soraru yang bisa.// demi tersalurkannya ide, maka muncullah cerita ini - khusus buat mafengsorah versi tuan muda-mahasiswa biasa di cerita milk tea (ada di popping soda°!)
oke, semoga suka yaa! ^^
// ah, request suatu kejadian(?) ato semacemnya diantara mereka juga bole banget lho~ ditunggu!-pleiadeshush
KAMU SEDANG MEMBACA
milk tea °
Fiksi Penggemar[ mafusora ] berisi tentang keseharian seorang tuan muda dengan seorang mahasiswa hampir tingkat akhir pujaan hatinya. cerita awalnya, cek buku sebelah, ya! Mohon maaf bila akan ada: [ OOC, plot klise, bahasa absurd, bucin- ] in bahasa. ( '¬')