This last part gonna be so long. Prepare yourself
------------------------------
"Hyung?"
Pria jangkung itu menengok ke arah pria yang lebih muda.
"Kita sudah harus masuk."
"Ah kau benar. Maaf aku melamun."
Pria mungil itu mengaitkan pegangannya dengan erat pada lengan pria jangkung berkacamata. Keduanya tampak sangat tampan dengan balutan tuxedo. Pintu di buka. Menampakkan pelataran katedral yang sudah diisi dengan tamu-tamu terdekat.
Jae berusaha keras menahan air matanya saat menyerahkan genggaman pria mungil di sebelahnya kepada pria berambut pirang yang tengah tersenyum dengan dimple di wajahnya.
Kim Seungmin. Yang sekarang menjadi Bang Seungmin, menatap Jae dengan mata berkaca-kaca dengan senyuman bahagia setelah dia dan Bang Christopher Chan mengucap janji sumpah setia di depan pendeta, di depan tamu-tamu terdekat mereka.
Pecahlah tangisan Jae saat pria yang menjadi adiknya itu memeluknya. Seungmin tahu, Jae menahannya. Pedih. Tapi bahagia.
"Hyung."
Seungmin berkata lirih. Bukan hanya Jae yang menangis. Semua orang disitu menangis.
Cerita yang berakhir sangat menyayat hati.
"K-kau lihat dari sana kan Seungah?? A-adikmu bahagia disini. Kau juga harus bahagia disana."
Jae terisak menengadahkan kepalanya.
"Hyung...hiks..hiks..gomawoyo... gomawoyo."
Seungmin dan Jae berpelukan dengan erat. Jae yang sekarang terduduk bersimpuh tampak sangat memilukan.
Isak tangis di antara tamu yang mengetahui cerita diantara mereka terdengar diseluruh penjuru gereja.
Tentu tangisan bahagia. Bahagia karna seharusnya ini berakhir bahagia bukan?
🎶🎶🎶
Sungjin menghampiri Jae yang tengah terduduk di depan kursi katedral. Masih memandang pahatan Bunda Maria disana.
"Hyung."
"Kurasa terima kasih ku tidak akan pernah cukup pada Seungah."
"Nak Jae-ssi."
Wanita paruh baya menghampiri Jae dan memeluknya.
"Jae-ssi harus bahagia. Seungah disurga pasti akan sedih jika melihat suaminya malah bersedih di hari pernikahan adik kesayangannya itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔At The End Of The Rope | Park Jaehyung Day6 AU
Fanfiction[COMPLETED] Pernah dengar idiom "at the end of (one's) rope"? Mungkin setiap orang pernah merasakan rasanya di titik ini. Titik dimana aku, kamu, kita mencapai rasa kelelahan, putus asa, tidak berdaya yang luar biasa. Di analogi kan sebagai berada...