Bagian 15

28 6 0
                                    

"Aku bilang selesai kuliah nanti aku akan melamarnya-"

"UHUK!"

Chan sukses membuat Seungah tersedak ludahnya sendiri dan mata Jae membola lalu terbahak karna melihat raut wajah Seungah yang tersedak itu.

Seungah meminum air putih yang disodorkan Jae dengan cepat. Matanya masih berair.

"HAH?! Kenapa minnie tidak cerita yang ini? Minnie TIDAK mungkin menolaknya."

"Hah? Maksudnya? T-tapi dia tidak bilang apapun."

Chan menunduk.

"Oh ya ampun minnie tidak akan menolak lamaranmu. Dia mencintaimu setengah mati. Dia itu tsundere akut. Aku sampai gila setiap hari karna dia SELALU membicarakanmu, membicarakan apa yang kalian obrolkan, apa yang kalian lakukan, memangnya aku tidak tahu, huh? Kau sudah menciumnya, bukan? Haha. Dia menggilaimu. Dia cerita semua padaku, tapi aku tidak pernah mendengar cerita kalau kau melamarnya. Kau tidak sedang berbohong atau bercanda kan?"

"Apa wajahku tampak sedang bercanda, Seungah? Aku benar-benar mencintainya. Bahkan sejak aku mengatakan itu dan dia tidak menjawabnya, aku tidak bisa tidur tenang setelahnya. Aku kacau sekali. Tanya saja Lixie dan Jiji kalau tidak percaya. Ya Tuhan, Seungah, adikmu benar-benar membuatku gila. Aku bahkan tidak pernah seperti ini."

"Jadi itu juga yang membuat konsentrasimu terhadap pekerjaan terganggu belakangan ini?"

Chan mengangguk jujur pada Jae kemudian mengacak-ngacak rambutnya dengan frustasi.

"Setelah kau mengatakan itu, tapi sikap Seungmin padamu tidak beru- EH? Kau kenapa, Seungah?"

Jae yang sedang bertanya pada Chan terkejut mendapati Seungah seperti itu.

"Ada apa?"

"Kau menangis?"

Chan ikut menatap bingung. Seungah menatap keduanya kemudian mengusap pipinya yang ternyata sudah basah. Dia sendiri pun heran. Sudah lama dia tidak menangis. Bahkan saat kedua orang tuanya meninggal, dia tidak menangis. Air mata itu sudah habis. Tapi sekarang..? Kenapa air mata itu tidak berhenti padahal dia sudah berulang kali mengusapnya.

"A-aku tidak tahu, a-aku sangat bahagia..Chan hiks bisakah kupercayakan minnie padamu? Aku s-sangat bahagia. Tolong bahagiakan terus minnie..hiks. Dia anak yang sangat rapuh, aku kakak yang gagal karna belum bisa membahagiakannya hingga saat ini. T-tapi begitu mendengarnya langsung darimu. A-aku yakin kau bisa membahagiakan adikku. A-aku titipkan minnie padamu ya Chan. Aku berikan restuku tapi ku mohon berjanjilah untuk terus membuatnya tersenyum. Tolong bahagiakan minnie. "

Seungah bangkit berdiri dan duduk bersimpuh bersujud penuh pada Chan masih sambil terisak dan menangis. Sungguh, air mata kebahagiaan itu tidak bisa berhenti mengalir. Dia turut merasakan bahagia. Seungah bisa membayangkan wajah adiknya yang selalu memancarkan senyum manisnya itu setiap hari bila bersama dengan Chan.

"Hei...hei tidak perlu seperti ini, Seungah."

Chan dengan cepat menarik Seungah untuk tidak melakukan ini. Tidak perlu sampai bersujud tentu Chan akan membahagiakan Seungmin.

"Tidak perlu kau minta, aku pasti berjanji akan terus membahagiakan minnie. Lagipula jangan bilang begitu Seungah. Kau bukanlah kakak yang gagal. Seungminnie bahagia jika bersamamu. Kau harus mendengar bagaimana dia SELALU menceritakan Nunna kesayangannya ini dengan wajah menggebu-gebu dengan senyum manisnya. Betapa dia sangat bangga padamu. Aku bahkan kadang iri kepadamu. Kau satu-satunya keluarganya, Seungah. Satu-satunya harta yang dia miliki. Tentu saja dia bahagia bersamamu."

✔At The End Of The Rope | Park Jaehyung Day6 AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang