Bagian 3

54 10 0
                                    

"Eh.."

"Eh.."

Ruangan itu dipenuhi dengan suara keheranan dan saling tatap satu sama lain. Seungah menatap orang-orang di ruangan itu. Beberapa wajah tampak familiar baginya.

"Kim Seungah? Mahasiswa magang yang di rekomendasi Hwijae-ssi?"

Seungah membungkuk penuh.

"Benar Saya Kim Seungah. Mahasiswa tingkat 3 yang direkomendasikan Hwijae-ssi kemari."

Didepan Seungah duduk 3 laki-laki yang tengah menginterviewnya. Di balik meja yg tak jauh ada 2 laki-laki yang memperhatikan sembari berbisik. Lalu ada 2 laki-laki lagi yang terlihat paling muda tengah berlalu lalang. Laki-laki. Ya. Semuanya laki-laki.

"Saya Kang Younghyun, tapi biasa dikenal Brian. Kita sudah bertukar pesan sebelumnya. Ini Park Jaehyung dan Park Sungjin. Kami bertiga bertugas sebagai Chief, Direktur dan saya asisten direktur untuk departemen Artist & Repertoire Departement di agensi ini."

Brian mengenalkan kedua orang disampingnya kepada Seungah. Seungah masih berdiri gugup. Ini hanya magang tapi kenapa seperti interview kerja. Sial, batin Seungah.

"Portofoliomu. Apa kau membawa sample nya?"

Sungjin bertanya pada Seungah. Seungah mengangguk gugup dan mengeluarkan ipod kesayangannya yang berisi beberapa lagu ciptaan dan musik karyanya. Dia juga mengeluarkan beberapa lembar hasil fotonya yang pernah memenangkan kompetisi dan juga seluruh berkas berisi laporan kegiatan serta prestasinya.

Kim Seungah merupakan mahasiswa fakultas seni jurusan musik: Produksi, Performance dan Enterprise. Di perkuliahan ini dia salah satu anak emas yang berbakat dalam segala bidang, tapi bidang komposer dan pencipta lagu adalah yang terbaik untuknya. Selain itu Seungah mengambil fotografi sebagai kegiatan pilihannya. Dimana dia bertemu Jackson pertama kali.

"Kau pernah bekerja dalam tim?"

Sungjin bertanya. Seungah mengangguk.

"Ada beberapa projek yang dilakukan bersama teman-teman, tapi kebanyakan bekerja sendiri."

Seungah menjawab tersenyum gugup. Seungah memang lebih suka bekerja sendiri, namun kalau dia bilang begitu itu akan menjadi nilai minus dirinya.

"Hmm."

Jae menaruh berkas-berkas Seungah dan menatap wanita di depannya itu. Wanita yang tadi pagi dia lihat di halte bus sedang bercanda dengan seorang lelaki.

"..sebenarnya kami tidak menerima murid magang lagi-"

"Hyung-" Brian hendak memotong kalimat Jae tapi Jae menghiraukannya.

"Pengecualian karna kau rekomendasi langsung dari Hwijae-ssi dan kami berhutang banyak padanya. Aku harap kau tidak mengecewakan kami."

Seungah menunduk berterimakasih.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin dan tidak akan mengecewakan Tuan Park dan Hwijaessi."

"Emmm..Jae saja cukup. Dan satu hal lagi. Mungkin kau terkejut karna disini laki-laki semua. Tapi sebenarnya alasan kami tidak menerima wanita adalah...mereka tidak kompeten dan sering menyusahkan."

Jae bangkit dengan angkuh dari kursinya dan pergi memasukki ruangan. Seungah menggeram dalam hati.

"Kau boleh mulai magangmu. Brian yang akan mendampingimu selama kau disini. Karna Hwijae-ssi menjadikanmu sebagai tanggung jawab penuh Brian."

Sungjin ikut berdiri dari sana dan masuk ke ruangan yang sama dengan Jae.

'Lelaki congkak. Sial. Tau begini aku cari tempat magang sendiri.' Batin Seungah dalam hati. Kepalanya pening. Laki-laki jangkung tadi mengingatkannya pada mantan kekasihnya.

✔At The End Of The Rope | Park Jaehyung Day6 AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang