Seungmin yang tengah malam terbangun karna mimpi buruk nya datang lagi. Dengan tenggorokan kering karna rasa haus dia menuruni tangga dan mendapati Nunna nya masih berkutat di depan laptopnya.
"Nunna belum tidur?"
Seungah menggeleng, menghela nafas.
"Nunna ngga bisa tidur. Jadi Nunna lanjut kerjain laporan magang sama iseng kerjain projek kantor. Kamu kenapa kebangun?"
"Itu...."
Seungah menepuk-nepuk sofa di sisinya. Seungmin menghampiri dengan mata berkaca-kaca. Seungah tau betul apa yang membuat adiknya terjaga. Mimpi buruk yang sama dengan dirinya.
Setelah mengambil air putih untuk adiknya itu. Seungmin meletakkan kepalanya di pangkuan Seungah. Menatap Nunna nya yang mengelus lembut surai coklat miliknya.
"Ngga papa, semua udah lewat. Ngga ada lagi yang bisa nyakitin kita. Nunna janji akan terus jagain minnie."
Seungmin merasakan ketenangan di setiap belaian lembut Nunnanya. Padahal Seungmin tau, Nunna nya lebih banyak menyimpan kesakitan di masa 'itu'.
Dan setiap kali hal seperti ini terjadi, selalu berakhir dengan Seungmin yang terisak dan Seungah yang menenangkannya dengan senandung lembut nyanyiannya sambil mengelus surai adiknya hingga keduanya tertidur.
🎶🎶🎶
"Ne? Yeoboseo?"
"Nak, bisa tolong kirim uang lagi?"
"Lagi? Uang yang 3 hari lalu ku kirim memang belum cukup?"
"A-anu, itu sudah habis untuk kebutuhan disini."
"Kebutuhan apanya? Bajingan mana lagi yang memorotimu, hah?"
Suara di seberang sana terdiam.
"Dengar, eomma. Sudah berapa kali ku bilang, berhenti lah berjudi dan membawa laki-laki ke sana. Berhentilang menjadi wanita jal-"
"Apa aku pernah mengajarimu berbicara kasar kepada orang yang melahirkanmu? Aku meminta dengan baik. Kenapa kau malah kurang ajar. Aku tidak menyangka ternyata kau sama hal nya dengan ayah-"
Ceklek!
'Tuuttt.
Jae melempar ponselnya ke kasurnya setelah dia mematikan telepon secara sepihak. Dia muak.
Wanita itu datang hanya untuk memoroti Jae. Meminta belas kasih, biasanya Jae akan memberikan sedikit bantuan. Mengingat dia berhutang budi kepada orang yang telah melahirkannya.
Awalnya kehidupan Jae normal, hingga saat Jae masuk Sekolah Menengah Pertama, ayahnya kabur dengan seorang jalang meninggalkan dirinya dan ibunya. Ibunya banting tulang sendirian menyekolahkan Jae hingga Jae akhirnya bisa mencari uang sendiri dan membalas semua jasa Ibunya. Tapi sial, hari demi hari Ibunya seperti parasit.
Berjudi dan membawa pria-pria ke apartemennya adalah hobi baru Eomma nya itu. Awal mula Jae mengetahuinya adalah saat itu Jae pulang bekerja lebih cepat karna tidak enak badan dan malah mendapati Ibunya tengah berpesta dengan pria-pria dan wanita-wanita yang Jae sama sekali tidak tahu dari mana asal mereka. Sejak itu Jae memutuskan untuk tinggal sendiri, namun tetap membiayai orang tua satu-satunya itu. Dengan alasan, Jae adalah manusia yang bertanggung jawab.
🎶🎶🎶
"Annyeong, eommonim?"
"Wah lihat bunga itu sudah layu. Lihat, Sungjin sudah bawakan yang baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔At The End Of The Rope | Park Jaehyung Day6 AU
Fanfic[COMPLETED] Pernah dengar idiom "at the end of (one's) rope"? Mungkin setiap orang pernah merasakan rasanya di titik ini. Titik dimana aku, kamu, kita mencapai rasa kelelahan, putus asa, tidak berdaya yang luar biasa. Di analogi kan sebagai berada...