GEDEBUK!
Seungah menarik pria itu hingga keduanya jatuh berdebam. Rasa nyeri di punggung tangan Seungah diabaikannya. Seungah terengah bersimpuh dan memeluk pria yang duduk membelakanginya ini.
"HEI! HEI SADARLAH, TUAN!"
Pria itu masih diam.
"APA YANG KAU LAKUKAN? APA YANG TERJADI? KAU TIDAK APA? KUMOHON SADARLAH."
Seungah mempererat dekapannya. Dia tidak peduli akan dikatakan apa, tapi orang ini, pria ini, Seungah tau sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
Pria yang masih dalam keadaan shock itu mendongakkan kepala mencoba menengok siapa yang mencoba menghentikan aksinya itu. Dia kesal. Sangat kesal. Tekad nya sudah bulat. Perlu keberanian besar untuk memijakkan kedua kakinya diatas sana. Tapi wanita yang sekarang berisik ini membuat hatinya diliputi keraguan kembali.
Entah tidak ada yang tahu bagaimana takdir bermain. Cerita apa yang sedang dituliskan oleh Tuhan. Seungah terbelalak saat mendapati pria ini menatapnya dengan tatapan kosong.
"S-sungjin-ssi." Bisik Seungah yang malah mengeratkan pelukkannya.
Sungjin yang menyadari siapa wanita itu matanya membola. Pertahananya runtuh. Dadanya sesak.
Seungah mendekap erat kepala Sungjin dalam pelukannya. Pria ini terisak keras akhirnya. Hati Seungah berdenyut nyeri melihatnya. Tidak ada percakapan. Hanya isakan dan lambat laun terdengar senandung lembut dari bibir sang wanita mengelus pelan kepala si pria. Tidak tahu harus apa, tapi Seungah mencoba menenangkannya dengan cara yang sama seperti ketika ia menenangkan adiknya.
🎶🎶🎶
Seungmin awalnya berniat untuk tidur kembali karna dia terbangun hanya untuk membetulkan selimutnya yang tersingkap itu sehingga membuat rasa dingin menjalar di kakinya, tapi malah mendapati ranjang Nunna nya kosong.
"Nunna?"
Seungmin memanggil lirih sambil mengerjapkan matanya. Hening. Kesadarannya belum pulih karna baru saja terbangun.
"Nunna?"
Seungmin memanggil kembali dengan lebih keras. Tetap tidak ada jawaban. Dia beranjak bangun dan menuju toilet, siapa tau Nunnanya di dalam sana.
Tok
Tok
"Nunna?"
Seungmin memutar kenop pintu kamar mandi, tidak terkunci. Kosong. Seungmin mengerjapakan matanya. Kesadarannya sudah penuh seutuhnya. Dia benar-benar terjaga. Mencoba tenang, dia memakai jaketnya memutuskan mencari Nunnanya diluar. Pasalnya jaket dan ponsel Nunnanya masih ada di kamar. Tidak mungkin Nunna nya kabur tanpa membawa apa-apa, bukan? Seungmin menepis pikiran itu.
Seungmin mencoba berlari tanpa mengeluarkan suara mengingat ini masih pukul 3 pagi kurang. Dia tidak mau diamuk penghuni-penghuni yang sedang terlelap karna merasa tidurnya terusik karena derap langkah Seungmin, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
✔At The End Of The Rope | Park Jaehyung Day6 AU
Fanfic[COMPLETED] Pernah dengar idiom "at the end of (one's) rope"? Mungkin setiap orang pernah merasakan rasanya di titik ini. Titik dimana aku, kamu, kita mencapai rasa kelelahan, putus asa, tidak berdaya yang luar biasa. Di analogi kan sebagai berada...