"NUNNA!! KAU LIHAT SERAGAMKU?"
"AISH?! SEMALAM AKU SUDAH BILANG KAN. ADA DI KURSI MEJA BELAJARMU!"
Sang wanita memijat pelipisnya mendengar teriakan sang pemuda manis yang melongok dari ujung tangga masih mengenakan handuknya.
Wanita itu masih berkutat dengan masakannya, menyiapkan sarapan untuk dirinya dan pemuda tadi.
DAK..DAK..DAK.
"YAK! SUDAH BERAPA KALI KU BILANG JANGAN BERLARIAN DI TANGGA. KAU MAU MENGHANCURKAN RUMAH INI!"
"Mian hehe."
Si wanita menghela nafas saat melihat sang pemuda malah mengeluarkan senyuman manisnya. Jurus terampuh yang dikeluarkan sang adik, bila si kakak sudah mau naik pitam.
"Cepat habiskan sarapanmu. Aku tidak mau kau terlambat ke sekolahmu."
"Nunna belum masuk kuliah?"
Sang kakak menggeleng.
"Kau lihat sendiri tempat ini, Kim Seungmin. Aku tidak mau membiarkan tempat ini seperti kapal pecah barang sehari. Lagipula aku sekarang magang sudah izin masuk 2 hari lagi."
Pemuda yang dipanggil Kim Seungmin itu menghela nafas.
Kim Seungah dan Kim Seungmin, kakak beradik, terpaut 4 tahun. Hanya tinggal berdua semenjak kedua orang tua mereka meninggal karna kecelakaan saat Seungah dan Seungmin berumur 18 dan 14 tahun, atau sekitar 2 tahun lalu.
Masa-masa yang cukup berat bagi Seungah dan adiknya. Beruntung kedua orangtuanya mendaftarkan diri mereka pada asuransi kecelakaan. Sehingga setelah kepergian kedua orangtuanya, Seungah dan Seungmin bisa hidup dengan uang itu.
Awalnya tinggal bersama paman dan bibinya. Namun setelah Seungmin lulus dari sekolah menengah pertama. Seungah memutuskan untuk hidup berdua dengan Seungmin. Tidak ingin merepotkan paman dan bibinya katanya. Dan Seungmin juga menyetujuinya.
Seungmin percaya sepenuhnya pada kakaknya itu. Karna dia tahu, Seungah adalah wanita yang cerdas, mandiri dan dapat diandalkan. Kalau kata orang2, Seungah persis seperti Ibu, sedangkan Seungmin kombinasi keduanya.
Hari ini adalah hari pertama Seungmin memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas.
🎶🎶🎶
"Apa bangku ini kosong?"Seungmin menatap lelaki kecil yang bertanya takut2, lalu tersenyum dengan manis.
"Iya, kosong. Kalau kau ingin duduk disini, tentu saja itu tidak lagi kosong."
"E-eh, boleh aku duduk disini?"
Seungmin mengangguk. Lelaki rubah itu tersenyum hingga matanya menyipit.
"Yang Jeongin." Dia mengulurkan tangannya.
"Kim Seungmin." Seungmin meraih tangan yang terulur itu.
🎶🎶🎶
"Bagaimana? Kau sudah mulai di tempat magangmu?"
"Belum, mungkin saya baru bisa masuk besok atau lusa. Saya masih mengurus kepindahan."
"Sudah hubungi kontak yang ku berikan? Dia akan menjadi penanggung jawabmu selama kau disana."
"Kang Younghyun? Sudah, Hwijae-ssi. Saya sudah menghubunginya sejak seminggu lalu. Dia juga sudah mengizinkan saya masuk setelah membereskan kepindahan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔At The End Of The Rope | Park Jaehyung Day6 AU
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Pernah dengar idiom "at the end of (one's) rope"? Mungkin setiap orang pernah merasakan rasanya di titik ini. Titik dimana aku, kamu, kita mencapai rasa kelelahan, putus asa, tidak berdaya yang luar biasa. Di analogi kan sebagai berada...