🥀__🥀
Berminggu-minggu setelah kabar buruk yang hingga sekarang pun belum di percaya oleh Chandra. Gadis itu memutuskan untuk pulang kerumah ayah bunda, ia merasa bahwa ia tidak akan sanggup tinggal sendiri disaat seperti ini. ia pun tidak masuk kerja, Menurut informasi yang ia dapatkan dari rena beberapa hari lalu, Anak yang menjadi incaran mark sudah bisa bekerja di kantor mereka, maka itu ia diizinkan untuk cuti.
Pintu kamar terbuka, Ada shena berdiri di ujung pintu. Chandra tersenyum hangat.
"Haaaai, Sini" Shena berjalan dengan sungkan. Gadis ini masih terlalu baik untuk mengizinkan nya berkunjung di rumah orang tua nya.
"Kak Chandra" Tangis Shena pecah. ia sudah lama ingin menangis di pelukan Chandra tetapi ia belum mendapat kan moment yang tepat.
"Shhhh Shena gaboleh nangis, nanti kakak dimarahin loh sama Jevan karna udah bikin adek kesayangan nya nangis" Shena melepas pelukan nya.
"Trus aku harus marahin bang Jevan karna udah bikin kakak tersayang aku sakit?? kak Chan, kenapa kakak kuat banget"
"itu diluar kendali kakak"
"Yaharusnya kakak bisa dong buat minta hak kakak, buat nuntut bang Jevan. Harus nya kakak jangan terima-terima aja!!"
"Shena listen. Kejadian ini bukan sesuatu yang bisa kakak ikhlas kan tentu aja. Kalo kakak egois, gimana nasib cewek itu?? anak yang ada dikandungan nya?? dan maaf kakak gabisa hidup sama orang yang udah mengkhianati kakak"
"Kak Chandra disaat kaya gini kenapa harus mikirin kebahagiaan orang sih??! kakak harus mikirin kebahagiaan kakak sendiri kak, you deserves to be happy!!"
"Hidup kakak masih panjang Shena, kakak bisa ketemu orang baru dan nge jalanin hidup baru. Ini emang udah takdir nya"
"Trus gimana sama hubungan kalian yang umur nya bahkan bukan setahun dua tahun??!!" Chandra menghela nafas sebentar.
"Shena, kamu percaya ga sama takdir?? ini semua udah diatur, kakak ga tau harus berapa kali bilang kalo tuhan itu jahat ke kakak. tapi seandainya kakak egois apa yang bakal kakak dapet?? gaada Shena. Hidup kakak itu bukan cuma tentang Jevan, dan begitu juga sebaliknya" Tangis Shena pecah kembali.
"Tapi aku mau kak Chandra yang jadi kakak aku" Isakan gadis itu begitu kuat, ia begitu menyayangi Chandra.
"Kakak bakal selalu jadi kakak nya Shena. kamu masih bisa curhat sama kakak, kamu masih bisa shopping sama kakak. cuma beda nya kakak bukan lagi pacar abang kamu. Shena kamu juga harus bisa nerima calon istri abang kamu ya" Shena mendengus.
"Dia udah pindah dirumah dari tiga hari yang lalu. trus yaAllah ih kesel banget. Masa dia ngomelin aku karna aku ga pernah cuci piring"
"Bagus dong itu, dia ngajarin kamu buat mandiri"
"Dia juga kampungan banget, masa diajak ke mall buat beli keperluan dia, eh dia nya malah ketinggalan. takut naik eskalator, sedangkan lift nya lagi ada servis"
"Kamu gaboleh gitu Shena, harus bisa nerima dia ya??"
Shena cemberut.
"Abang kenapa menyia-nyiakan gadis se baik kakak sih" Chandra hanya tersenyum menanggapi. Sakit itu masih ada.
🥀__🥀