Happy reading, 💜•••
Bersama dengan Karin yang menemaninya selama di Bangkok, akhirnya Hana kini sudah kembali ke Seoul, ia duduk di apartemennya sementara tubuhnya masih memakai pakaian kantor dengan lengkap, Hana lelah sekali karena tadinya sehabis rapat dengan klien ia langsung kembali ke Korea.
Dan kini Karin tengah membuatnya bubur, Hana baru sadar jika ia tengah demam setelah tadinya hanya tertidur di pesawat.
"Sudah ku bilang, istirahatlah! Tidak ada yang akan mengambil pekerjaanmu jika hanya sehari beristirahat." Karin mulai mengoceh kembali, Hana hanya membiarkannya tanpa mau menjawab.
"Eonni! Kau mendengarku?!"
"Ya.." gumamnya.
"Ck, setelah makan bubur dan minum obat, beristirahatlah hingga sembuh! Aku akan menginap agar presdir Choi terhormat ini tidak nakal."
Hana yang tengah menutup mata hanya tersenyum simpul. Ternyata masih ada orang baik disekelilingnya, Hana harus bersyukur akan hal itu.
Setelah memakan bubur dan meminum obat, Hana pun mengganti pakaiannya dan setelahnya tidur seperti yang Karin ucapkan. Saat Hana hampir terlelap tiba-tiba saja ia memikirkan Jungkook, astaga ia belum memberitahu bayi kelinci itu jika dirinya sudah berada di Seoul dan dalam keadaan sakit.
Tidak, tidak usah diberitahu.
Jungkook sedang sibuk dengan jadwal latihannya dan pekerjaannya sebagai idol. Hana tidak ingin membuat pria Jeon itu khawatir.
Lagi pula...
Hana masih bingung dengan perasaannya pada Jungkook, apakah ia benar-benar menyukai Jungkook? Hana masih ragu. Ingin memastikan namun tidak tahu dengan cara yang seperti apa.
Apakah hatinya masih dimiliki oleh Min Yoongi?
Tidak tahu.
Hana merasa tidak berguna karena gagal dalam memahami dirinya sendiri, tidak bisa memahami hatinya maupun tidak tahu siapa yang sebenarnya ia inginkan.
Tidurnya menjadi tidak nyenyak karena terus memikirkan hal itu. Selalu seperti ini jika sedang sakit, ia akan memikirkan hal-hal yang tidak sempat terpikirkan.
Jungkook, Hana ingin meminta maaf pada pria itu. Hana takut jika hanya mempermainkan hati si Jeon itu jika seandainya hatinya masih untuk Min Yoongi.
Dalam diam Hana menangis, pertama kali untuk Jungkook kerena perasaan bersalah.
•••
Karin menatap datar pria di hadapannya, oh, ia tidak tahu jika sebenarnya pria Jeon didepannya adalah kekasih dari sang atasan. Karena itulah ia menolak Jungkook dan mengusir pria itu pergi dari unit apartemen Hana.
"Ck! Sudah berapa kali aku katakan? Hana Eonni sedang sakit. Ia butuh istirahat jadi kau tidak bisa bermain-main dengannya."
Jungkook yang baru saja pulang dari latihannya di agensi turut kesal, ingin memarahi wanita cerewet didepannya namun ia masih punya hati untuk tidak membentak wanita.
"Kalau begitu, aku hanya ingin menjenguknya."
"Ti–dak!" Tekan Karin pada setiap katanya.
Menghela napas lelah, Jungkook akhirnya memilih menelpon Hana. Ia khawatir sungguh! Sebelum panggilannya di angkat, Hana sudah keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua manusia itu di pintu apartemennya.
"Ada apa? Kenapa ribut-ribut?"
"Noona!" Jungkook menerobos masuk, hampir membuat Karin terjungkal karena didorong dengan tidak sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gym (Body Goals, Noona) - [M]
أدب الهواة[Mature 21+] Awalnya Jungkook hanya perhatikan dari jauh, namun lama-lama jiwa prianya memberontak ingin berkenalan dengan wanita cantik pemilik tubuh indah yang ditemuinya di Gym. "Noona, tubuhmu cantik." ••• Started : May 19, 2020