Part ; 18

2K 124 6
                                    

Happy reading, 😣💜

•••

Jungkook sangat tidak kecewa dengan hadiah yang Hana maksud. Ia hanya terkejut sekaligus gugup sebagai anak yang baru saja dewasa.

Namun ia bukan pria muda yang polos, Jungkook tahu apa yang ia lakukan dan Hana saat ini. Para Hyung yang sudah dewasa sebelum dirinya bahkan sering menonton adegan yang tengah ia dan Hana lakukan di dorm mereka.

Sial.

Hana, ia cantik sekali.

"Junghh.."

Jungkook yang semakin bergairah karena desahan Hana semakin bersemangat menjelajahi tubuh wanitanya, tidak ingin mengecewakan dan akan mempraktekan apa yang ia dan Jimin tonton.

Harum tubuh Hana memabukkannya, membuat candu dan pantas untuk dihirup sampai Jungkook pusing sendiri.

Tubuh besar dan berototnya membuat Hana tidak berhenti berdecak kagum didalam hati. Anak yang baru saja berusia dua puluh tahunan yang membuatnya menggila itu terus menggodanya dengan sentuhan sensual.

Hana kira, ia yang akan memimpin malam ini. Ia tidak mengira jika Jungkook sangat lihai dalam urusan memuaskan wanita.

"Kau yakin baru pertama kali seperti ini?" Tanya Hana ketika keduanya mempertemukan iris yang penuh dengan gairah.

"Hm, ini pertama kalinya bagiku, noona."

Sial.

Jungkook sudah seperti pria dewasa dengan wajah itu, suaranya yang berat sungguh membuat Hana merinding dan basah. Hana membawa wajah Jungkook mendekat, kemudian kembali berciuman, mempertemukan saliva dan saling menggigit.

Ciuman berlanjut ke leher Hana yang Jungkook candui, ia hirup dan kecup hingga Hana meremang dibuatnya. Napas berat Hana membuat Jungkook semakin terpacu.

Sampai Jungkook pada payudara Hana yang menantang dengan pucuknya yang memerah. Jungkook kulumi sampai Hana berjengit dan menggigit bibirnya, menghalau desah agar tidak terlalu keras dan membuatnya malu.

Rambut berantakan Jungkook yang dibuat Hana dengan remasan jemarinya membuat pria Jeon itu semakin terlihat panas.

"Jungkook!" Teriak Hana ketika kekasihnya itu membelai dan mengecupi selatannya yang sudah basah. Kepala Jungkook berada di antara kedua paha dalamnya, dengan tangan yang memaksa agar Hana semakin membuka lebar kedua kakinya.

Bunyi decapan antara lidah dan bibir Jungkook dengan miliknya menghiasi suara kamar milik Hana.

Hana benar-benar sudah berada di puncak, ia ingin keluar tetapi Jungkook tidak mengijinkan. Pria Jeon itu malah berhenti dan memberinya seringai nakal, "Tidak dengan lidahku noona."

Ingin sekali Hana memaki.

"Apa aku harus bermain dengan milikmu juga?"

Jungkook menggeleng, "Aku sudah tidak punya kesabaran lagi." ucapnya sembari memposisikan miliknya dengan milik Hana. Menggeseknya dan perlahan memasukan dengan pelan.

Sulit.

Hana terlalu sempit untuk miliknya yang besar.

"Jung, p-pelan-pelan!"

Mata bambinya melebar mengetahui jika Hana masih lah seorang gadis, ia tidak sadar bahkan tidak mengetahui hal itu.

"Kenapa?" Tanya Hana ketika Jungkook tidak melanjutkan aktivitas bercinta mereka. Jungkook menatap Hana dengan raut yang tidak bisa dijelaskan.

Gym (Body Goals, Noona) - [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang