Part; 11

2.7K 152 21
                                    

Happy reading, 💜

•••

Villa milik Hana di pinggiran kota Seoul menjadi tempat pemotretan Bangtan hari ini. Sudah sebulan sejak rapat kerjasama mereka, kini Bangtan harus bekerja.

Sejak saat itu, Hana dan Jungkook tidak pernah bertemu. Hari ini adalah pertemuan pertama mereka setelah ciuman diruangan studio.

Sungguh tidak jelas. Hubungan Hana dan Jungkook tidak memiliki status apapun, namun keduanya terus dihantui dengan memikirkan satu sama lain. Tidak terkecuali untuk Yoongi, pria Min itu akhir-akhir ini juga sering sekali mampir di pikirannya.

"Konsep milik perusahaan Hana memang tidak main-main, aku suka." Ujar Seokjin, ia tengah diriasi oleh staff.

"Benar, aku juga langsung tertarik dengan setelah membacanya, bahkan Pdnim terus memuji Hana noona." Tambah Hoseok. Kedua orang lain yang berada disana diam-diam hanya menguping pembicaran Seokjin dan Hoseok.

Orang yang mereka bicarakan baru saja datang dan menyapa staff Bighit maupun pekerja yang berasal dari perusahaannya. Hana sangat cantik dengan balutan setelan kantornya yang berwarna putih bersih.

Tetapi Jungkook sedikit tidak suka, bokong sintal wanita Choi itu, kenapa Hana berpakaian sangat ketat?
Jungkook tidak ingin pria lain melihat keindahan itu.

Hah— tapi ia punya hak apa jika ingin melarang? Hubungannya dan Hana tidak jelas, wanita itu pun selalu menghindarinya bahkan tidak datang ke Gym pada pagi hari.

"Jungkook, ayo!" Panggilan Jimin membuat namunannya buyar. Ia mengikuti langkah Jimin dan mereka tiba di ruangan serba putih.

Pemotretan kali ini begitu santai, fotografer yang berasal dari perusahaan Hana begitu profesional, membuat semua member Bangtan merasa nyaman dan rileks.

Tiba-tiba saja Jungkook gugup, astaga, kenapa disaat pemotretan individu seperti ini Hana muncul di depan sana, melihat hasil jepretan sang fotografer di layar monitor. Samar-samar ia mendengar percakapan Hana dan staff disana, jantungnya berdetak sangat kuat ketika Hana memujinya— memuji ketampanannya dan itu membuat Jungkook semakin bersemangat menciptakan berbagai macam ekspresi.

"Yas! Bagus Jungkookshi. Kau memang tampan, ya seperti itu! Aku suka senyummu itu." Bahkan fotografer terus memujinya.

Selesai dengan pemotretan individu, mata bulat Jungkook mencari keberadaan Hana. Namun nihil, wanita Choi itu hilang.

"Ada apa Jungkook?" Tanya salah seorang stylish mereka.

"Apa noona melihat presdir Choi?" Ya, Jungkook dan member Bangtan memanggil Hana seperti itu jika berbicara dengan orang lain.

"Ah, tadi aku melihat ia pergi keluar, kesana."

"Thanks noona."

Jungkook mempercepat langkahnya, membuka pintu dan melihat Hana disana. Berdiri menghadap laut, ditangannya terdapat sebuah cup kopi. Entah masih berisi atau sudah kosong.

Kehadirannya mungkin tidak disadari wanita Choi itu.

"Noona."

Hana langsung membalikkan tubuhnya, ia terlihat terkejut namun segera mengatur kembali ekspresi wajahnya.

"Ahh, kau sudah selesai?" Jungkook mengangguk sebagai jawaban, ia memilih berdiri agak berjarak dengan posisi Hana.

"Lautnya indah." Ucap Hana, "sangat biru."

"Aku suka biru." Balas Jungkook.

"Tapi kau lebih cocok dengan warna ehm— merah?"

"Merah?"

Gym (Body Goals, Noona) - [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang