Penting bgt!
Aku mau jelasin tentang tato Hana dulu nih. Gini, coba deh kalian melihat tato itu dari sudut pandang berbeda, tato itu bisa dijadikan sebuah seni, bukan dari sifat dan karakter seseorang. Kan ga semua orang yang punya tato punya attitude buruk, contoh Jungkook BTS, Jimin BTS. Mereka punya tato dan mereka punya attitude buruk? Enggak bukan? Karna mereka menilai tato itu untuk sebuah Seni, indah.Karna aku udah mikirin dari jauh hari tentang gimana tatonya Hana, cocok atau enggak sama karakter dia nanti disini, dan aku rasa itu cocok :)
Yaudah deh itu aja.
Happy reading, 💜💜💜
•••
Para member BTS menunggu kedatangan Yoongi yang sudah pergi hampir satu jam. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, dan kemungkinan nanti malam mereka akan berbicara panjang lebar serta diskusi untuk mengetahui ada apa dengan Min Yoongi.
"Yoongi belum datang?" Tanya pelatih Son.
Mereka menjawab dengan gelengan, bisa saja mereka memulai latihan terlebih dahulu, tetapi Bangtan tidak ada apa-apanya jika salah satu tidak ada.
Jungkook menunggu dengan bosan, dirinya memilih melihat ponsel yang memperlihatkan video koreografi yang akan mereka lakukan nanti. Setidaknya Jungkook sudah hafal sedikit gerakannya.
Pintu ruang latihan terbuka, menampilkan Yoongi yang kacau, menurut Jungkook.
"Maafkan aku.." Adalah hal pertama yang Yoongi ucapkan. "Aku, aku benar-benar meminta maaf dengan tulus pada kalian semua."
Namjoon datang menghampiri Yoongi, merangkul Hyung-nya serta membisikkan kalimat penenang.
Semua orang tahu jika Yoongi bukan pria yang dengan mudah membatalkan jadwal latihan atau ada apapun itu, yang mereka tahu Yoongi sekarang dalam keadaan tidak baik, mereka ingin memaklumi itu karena Yoongi adalah Idol yang juga memiliki hati selayaknya manusia lain.
"Baiklah, ayo kita mulai, kemungkinan kita akan pulang tengah malam!" Teriak pelatih Son dengan tegas.
Seluruh staff, back dancer serta member Bangtan hanya bisa menuruti perkataan pelatih tanpa bisa menolak atau sekedar mengeluh.
•••
Seokjin tertidur di mobil yang sama dengan Jungkook, sudah tengah malam dan mereka baru bisa pulang ke Dorm. Lelah sudah pasti, tetapi Jungkook mengkhawatirkan satu hal. Tangannya bergerak cepat membuka ponsel, jemari panjangnya mengotak-atik ponsel pintarnya. Sesekali Jungkook melirik Seokjin disebelahnya.
Me :
Noona, kmi baru saja selesai latihan.
Aku sdg dalam perjalanan plg ke apartemen.Sepuluh menit lagi akan sampai.
Jungkook menggigit bibirnya,
Me :
Noona, sdh tdur ya?Tidak mendapatkan jawaban membuat Jungkook menghela nafas, tentu saja Hana sudah tidur, pikirnya.
Baiklah tidak apa, setidaknya Hana akan membaca pesannya pagi nanti, bukan?
Member Bangtan pun sampai di apartemen dengan keadaan lemas dan lelah. Tapi tidak untuk Jungkook yang masih penasaran dengan Hana sehingga terus memikirkan wanita itu sampai dirinya tidak tidur.
Ah, apa benar Jungkook menyukai Hana?
Jungkook hanya takut jika perasaannya kini hanya sebatas kagum saja, atau yang lebih parahnya lagi, Jungkook hanya penasaran dengan sosok Hana.
Pria Jeon itu akui jika Hana memiliki paras cantik, tapi bukan itu yang Jungkook sukai. Pada dasarnya Jungkook menyukai Hana karena wanita itu terlihat seksi saat melakukan latihan di Gym.
Hey, Jungkook bukan pria mesum. Tapi yah— dia mengakui kali ini dirinya memang tergoda, sedikit.
Jimin saja sampai sekarang masih kurang percaya jika Jungkook menyukai Hana. Tipe Jungkook itu jauh sekali dengan sosok Hana. Tipenya adalah gadis polos dan tidak memakai pakaian seksi, serta tidak tatoan.
Setelah member lain selesai membersihkan diri, Namjoon mengumpulkan semuanya, memang keadaan sudah tengah malam dan mereka kelelahan, tetapi masalah tidak akan selesai jika mereka mengundur waktu.
"Jadi— ada apa Hyung?" Tanya Namjoon pada Yoongi.
Yoongi yang rambutnya setengah kering itu menghela nafas, "Maafkan aku untuk latihan tadi.." Ucapnya.
Member lain mengangguk, menunggu Yoongi mengucapkan hal lainnya, tetapi pria Min itu hanya diam dengan pandangan lurus ke lantai.
"Yoongi.." Panggil Seokjin.
"Ahh— aku tidak tahu harus memulainya darimana." Aku Yoongi. "Tapi, ini semua masih tentangnya."
Member lain terlihat menghela nafas, Jungkook yang merasa tidak tahu apapun melirik Jimin, seolah bertanya. Jimin memberikan gestur seolah akan mengatakannya nanti pada Jungkook.
"Jadi benar, dia hanya menghubungimu, Hyung?" Suara Taehyung terdengar lirih.
"Ya, mungkin." Jawaban Yoongi membuat Taehyung menarik nafas kuat-kuat.
"Ah.. Aku cemburu sekali." Ungkapnya lagi dengan sinis. Seokjin memegang tangan Taehyung, mencoba membuat adiknya itu tenang.
"Aku juga tidak mau." Yoongi menatap Taehyung, "Jika bisa aku tidak usah bertemu dengannya lagi, atau berurusan dengannya lagi."
"Tapi sampai akhir Hana akan terus memilihmu!" Taehyung berdiri, rahangnya mengeras, suasana Dorm menjadi kurang baik dan sedikit lebih panas.
"Taehyung, sopanlah pada Yoongi." Peringat Seokjin.
Taehyung mengusap wajahnya frustasi dan tanpa pikir panjang pria Kim itu meninggalkan ruangan dan pergi ke kamarnya, jika Taehyung terus disana dapat dipastikan ia akan meledak.
"Hyung, Hana Noona— dia kenapa?" Tanya Jimin hati-hati.
"Overdosis." []
Tbc
Lama bgt ya aku up, iya tau kok 😭
Vote dan komennya aku tunggu yah, borahae semua.. 💜💜💜
With luv,
iim
KAMU SEDANG MEMBACA
Gym (Body Goals, Noona) - [M]
Fanfiction[Mature 21+] Awalnya Jungkook hanya perhatikan dari jauh, namun lama-lama jiwa prianya memberontak ingin berkenalan dengan wanita cantik pemilik tubuh indah yang ditemuinya di Gym. "Noona, tubuhmu cantik." ••• Started : May 19, 2020