Part; 14

2.4K 157 16
                                    

Happy reading, 💜

•••

Jungkook meninju pintu ruangan pribadi Min Yoongi, ia tidak bisa mendengar apapun didalam sana karena ruangan Yoongi yang kedap suara.

"Hyung!" Teriaknya.

Seokjin berlari menghampirinya dan menenangkan si bungsu Bangtan itu.

"Kau bisa membuat kegaduhan Jungkook! Tenangkan dirimu!"

"Bagaimana aku bisa tenang? Noona di dalam sana dengan mantan kekasihnya! Hyung pikir aku tidak tahu jika dua orang itu masih saling mencintai?!" Napas Jungkook yang tidak beraturan dan mata bulatnya yang berkaca-kaca membuat Seokjin sadar jika adiknya ini berada diposisi yang tidak menguntungkan.

"Tenangkan dirimu.." ujarnya kembali.

Namjoon dan yang lain akhirnya menyusul setelah memberitahu agar jangan ada staff yang datang ke lantai itu. Hoseok menekan bell disebelah pintu ruangan Yoongi, ia menekan dengan tidak sabaran.

"Aish!" Berakhir dengan ia kesal sendiri.

Sementara itu didalam ruangan Genius Lab itu, Yoongi tidak menghiraukan suara bell yang terus berbunyi. Kali ini ia sangat marah dan ingin egois.

"CUKUP!"

Teriakan Hana membuat ia membuka mata, wanita yang dicintainya terlihat berantakan dibawahnya. Dengan gaun yang terangkat dan kancingnya yang terbuka, jangan lupakan air mata Hana yang mengalir deras.

Yoongi merasa sesak dan hancur, apa yang sudah ia lakukan?

"Cukup Min Yoongi, aku kini begitu membencimu.." lirih Hana pilu. Perlahan Yoongi bangkit dari atas tubuh Hana, namun Hana yang terlihat tidak tahan lebih dahulu mendorongnya.

"Noona.."

"Aku tidak tahu kau menjadi se-brengsek ini, Yoongi." Pria Min itu menunduk, tidak tahan melihat Hana yang menatapnya dengan penuh kecewa dan berlinang air mata.

Hana mengusap kasar pipinya yang basah. "Cukup dengan kau yang meninggalkanku, sekarang aku ingin bahagia. Tidak lagi ingin menderita karenamu, aku sudah lelah dengan perasaanku yang kau acak, kebahagiaanku yang kau renggut dan hanya menyisakan luka."

"Apa itu berarti Noona benar-benar akan melupakanku?" Yoongi kembali menatap Hana, dengan perasaan marah pada dirinya sendiri.

"Terima kasih untuk Jungkook karena membebaskan perasaanku padamu, Yoongi."

Kemudian suara bell kembali berbunyi, kali ini Yoongi membuka pintu ruangannya. Didepan pintu, sudah ada member BTS berdiri disana, Yoongi menatap Jungkook dengan pilu.

"Hana didalam, maafkan aku Jungkook." Lirihnya. Kemudian Yoongi meninggalkan mereka disana, membawa penyesalan dan perasaan kacau karena membuat wanita yang ia cinta kini semakin menjauh darinya.

"Hari ini kita batalkan saja latihan, aku akan mengatakannya pada Son ssaem." Ucap Namjoon, "Jungkook, bawalah Hana pulang." Tambahnya.

Jungkook memeluk Hana yang terlihat sangat kacau. Bibir yang sebelumnya dipolesi lipstick merahnya terlihat berantakan, siapapun tahu apa yang terjadi setelah melihat kondisi Hana.

"Aku disini, tidak apa.."

•••

"Jangan pergi." Hana menahan lengan Jungkook. Sedangkan pria itu masih memasang wajah muramnya. Perlahan Jungkook melepaskan pegangan Hana pada lengannya, "Aku akan mengambil air minum untuk noona." Ucapnya tanpa memandang Hana.

Gym (Body Goals, Noona) - [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang