1. Konspirasi semesta

219 101 110
                                    

Hai manteman^^

Jangan lupa Follow, Vote dan komen per paragraf ya^^

Absen kamu baca part ini jam berapa^^

Absen asal kota kamu dari mana^^

Happy reading<3

***

"Nathaniel Gavin Reynaldo!" Suara teriakan menggelegar memenuhi seluruh penjuru rumah.

Seorang wanita muda dalam balutan piyama tidur, menyorot tajam seorang remaja yang tengah tertidur pulas diruang tamu.

Melihat laki-laki didepannya belum juga tersadar, dengan gerakan cepat dia menarik selimut hingga sang Adik terjatuh dari sofa dan menggelinding dilantai yang  keras.

"Aw sakit!" Pekik laki-laki itu seraya mengusap punggungnya yang berdenyut nyeri.

"Makanya bangun bego!"

Sebut saja namanya Mutiara Agnibrida. Mahasiswi cantik dari fakultas psikologi dengan segudang pesona yang mampu melelahkan hati kaum adam.

Namun fakta ini selalu dibantah cepat oleh sang Adik. Nathaniel Gavin Reynaldo--Troublemaker berwajah tampan yang sangat disegani oleh seluruh warga Merah Putih International High School.

Bagi Rey--sapaan akrabnya, Tiara tak lebih dari sosok posesif dan menyebalkan.

Perlahan, laki-laki itu bangkit berdiri. Dia balas menatap sang Kakak dengan tajam. "Lo kenapa sih, Kak? Teriak-teriak gak jelas, lo pikir ini hutan?"

Tiara merotasi bola mata lalu berdecak pelan. "Semalam lo dari mana?"

"Posesif amat lo kayak pacar."

"Gue nggak lagi bercanda." Peringat Tiara dengan jari teracung.

"Kak....," Laki-laki itu merengek.

"Jawab gue!" Tiara setengah membentak. Dia menatap Rey setajam pedang terhunus.

Rey memejamkan mata sesaat sebelum akhirnya bersuara. "Nongkrong."

"Nongkrong?" Ulang Tiara dengan raut tak percaya.

Rey mengangguk kecil.

"Monmaap nih Pak, lo nongkrong apa ronda malam baru balik jam 07.00 pagi?" Sengit Tiara tajam.

"Gue nginap dirumah teman gue, Kak."

"Kenapa lo gak ngabarin gue? Seenggaknya kirim pesan gitu." Cerca Tiara.

"HP gue lowbat." Alibi Rey.

"Lo bisa pinjam charger teman lo."

"Gue gak kepikiran sampai situ."

"Nggak kepikiran?" Satu alis Tiara terangkat. "Terus kenapa mobil gue juga lo parkir sembarangan? Kenapa gak lo masukin ke garasi dulu? Kalau mobil gue diculik gimana?" Tanya Tiara beruntun.

"Jangan lebay." Rey kembali menyandarkan tubuh disofa. Dia menatap Tiara malas.

"Perumahan kita aman Kak. Lagian kalau hilang, mobil lo juga udah diasuransikan--Aw!!" Rey mengerang kesakitan saat serangan mematikan mendarat di tulang keringnya.

"Dan satu lagi kenapa mobil gue kotor banget? Lo pake buat apaan?!" Jeritan histeris Tiara kembali terdengar.

"Jemput teman."

Sepenggal Kisah KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang