21. Valuable

85 44 127
                                    

Hai Sayang-sayang Aku💕

Akhirnya Setelah Sekian Lama Aku Update Lagi Nih

Jam Berapa Kalian Baca Sepenggal Kisah Kasih Part 21?

Siapa Yang Kangen Rey Dan Anan?

Apa Malah Kangen Devano Si Anak Dajjal?

Oke, Oke Sebelum Baca Aku Mau Kasih Saran Nih Buat Kalian:

1. Baca Part Ini Ditempat Yang Gelap Dan Tersembunyi Biar Kalo Greget Gak Di Amukin Satu Kelurahan^^

2. Jangan Lupa Siapkan Air 1 Baskom. Sembari Mandi Minum Air. Nikmat Mana Lagi Yang Kau Dustakan^^

Sudah?

3. Paksa Temen, Sodara, Keluar, Tetangga Kalian Buat Baca Novel Sepenggal Kisah Kasih Biar Oleng Bareng Sama Kita^^

Happy Reading Babee<3

***


EH BENTAR, UDAH VOTE DAN COMENT BELUM? 🧐

***

"Karena gue gak mungkin nyakitin lo!"

Tubuh Anan menegak seketika. Mendongak dan mendapati manik yang sangat dia rindukan itu tengah menyorotnya dengan tatapan yang sangat sulit dijabarkan.

Rey terlihat menyeramkan, namun menenangkan disaat yang bersamaan.

Anan menggigit bibir bawahnya gugup. Menarik napas sedalam mungkin sebelum memberi selukis senyum untuk Rey.

"Kenapa gak mungkin?"

Lirih namun terdengar bergema, menginterupsi semua suara di semesta Rey.

Rey terdiam. Entah lupa atau terlalu bingung untuk menjawab.

"Karena hidup gue menyedihkan dan lo kasihan?" Tanya Anan lagi, sorot matanya terluka.

Pertanyaan klise itu menjadi rudal yang memporak-porandakan hati Rey. Cowok itu membeku. Lidahnya kelu, mendadak seluruh kata di semesta nya memudar. Hanya menatap Anan tanpa berucap sepatah kata.

"Jangan lakukan itu lagi." Ucap Anan teramat pelan. "Jangan pernah."

Rey masih mematung. Semesta kelihatannya gemar membolak-balikan keadaan, gemar membuatnya semakin merasa kerdil dan bersalah.

Entah mengapa, melihat Anan menangis dan bersuara serendah itu membuatnya tidak tega.

"Lepasin Anan!"

Teriak seseorang dengan lantang, disusul dengan bunyi keras seperti reruntuhan bangunan. Rey terhempas cukup jauh dari tempat asalnya berdiri akibat tendangan Wildan yang mendarat di perut nya.

"Rey!" Anan menjerit histeris saat tubuh Rey menghantam permukaan aspal yang keras.

Dia sangat ingin membantu Rey, mengingat kondisinya cukup mengenaskan akibat perkelahian sengit ini. Namun langkah Anan dicegat oleh Wildan, cowok itu mengunci pergerakannya.

"Wildan lepas!"

"Nggak!"

"Wildan, lo jangan gila. Rey udah sekarat!"

Sepenggal Kisah KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang