29. Lithe

47 14 68
                                    

Selamat Malam, Jangan Lupa Vote Dan Komen Per Paragraf Ya Teman^^

***

Sekilas info dan kalau kamu tau tau, lithe adalah sebutan untuk seseorang atau sesuatu yang nyaman dijadikan sandaran.

Gak peduli selama apa kamu bersandar, dan dengan posisi apa, kamu akan merasakan ketenangan ketika berlabuh di tubuh/benda yang tepat.

***

Aku ingin menjemputmu lewat mimpi dan memelukmu di dunia nyata.

~Athena Freya Anandine~

***

Secepat kilat Rey berlari keluar gedung. Dia menerobos jalan, tak peduli dengan rutukan dan sumpah serapah orang-orang yang dia tabrak.

Derit pintu UKS yang terbuka membuat beberapa orang didalamnya sontak menoleh.

2 orang petugas PMR dan Bu Anggi, Rey mengenalnya sebagai salah seorang Dokter pribadi kepunyaan sekolah.

"Kondisi Anan sudah membaik." Tutur Bu Anggi seolah menangkap isyarat tanya yang ditujukan mata Rey.

Rey menghembuskan napas yang entah sejak kapan dia tahan. Menyandarkan tubuh pada tembok lalu memejamkan mata. Cukup lega mendengar kabar baik itu.

"Anan kenapa Bu?" Dia menoleh, jelas menunjukkan kekhawatiran dinada bicaranya.

"Anan keracunan makanan."

"Keracunan?" Rey mendelik, suaranya naik beberapa oktaf.

"Lebih tepatnya diracuni. Saya menemukan Tetrodotoxin, sejenis neurotoksin yang hanya terdapat pada ikan buntal."

Bu Anggi mengambil sesuatu yang ternyata adalah kota makan lalu memperlihatkan isinya pada Rey.

"Zat beracun ini ditemukan pada bekal makan Anan. Seseorang meletakkannya dimeja sebelum Anan tiba dikelas."

Tangan Kanan Rey mengepal membentuk tinju. Tatapannya berubah nyalang, bersamaan dengan sepasang alis menukik nyaris vertikal. Semakin menegaskan bahwa keadaan hatinya sedang sangat buruk.

"Siapa pelakunya? Bilang sama saya Bu, saya akan habisi dia ditempat."

"Tenang. Tahan diri kamu." Bu Anggi menyentuh lembut ujung bahu Rey. "Saat ini, pihak sekolah masih terus berupaya untuk membongkar kasus ini. Kami telah bekerjasama dengan aparat kepolisian guna menemukan pelaku. Saya harap kita segera mendapat kabar baik."

"Setan!" Umpat Rey pelan. "Tapi racun ini gak berbahaya kan Bu?"

"Tetrodotoxin termasuk dalam jajaran 10 racun paling mematikan didunia. Mengkonsumsi Tetrodotoxin dapat menyebabkan kelumpuhan mulut, kejang-kejang, hingga yang terburuk kematian." Perjelas Bu Anggi.

Sungguh membuat kaki Rey lemah dan nyaris ambruk.

"Namun, untung saja petugas PMR tanggap memberikan pertolongan pertama sehingga racun tersebut dapat dimuntahkan."

"Tapi, Anan akan baik-baik aja kan?" Tanya Rey penuh harap.

Bu Anggi tersenyum hangat.

"Anan hanya perlu beristirahat dan banyak minum air putih untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuhnya yang hilang. Selain itu, saya sudah berikan obat yang wajib dikonsumsi secara berkala."

Sepenggal Kisah KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang