f o u r t e e n

4 3 1
                                    

Seperti janji w kemarin, bakal tripple up dihari brojol tuan muda saya OH Sehun🙏

sebelum baca vote dulu yaks
coment dipersilahkan

happy reading 🐣.

            Sebelum melaksanakan hukuman dari Bapak Yudi, Deira lebih dahulu melaksanakan perintah Ibu Yuni, sekalian istirahat dulu sebentar padahal Deira sudah hampir melewati 1 mata pelajaran.

Deira pun memasuki kelasnya dengan sopan, mengetuk terlebih dahulu setelah dia liat tak ada guru dia langsung menghampiri mejanya, tapi kok kursi sampingnya kosong?

"Ren, Reymond dimana?" tanya Deira.

"Owh tadi dipanggil Bu Isna." Jawab Rendy.

"Lah kok Bu Isna? Bukannya sekarang waktunya Bu Tika ya?" Tanya Deira binggung.

"Ibu Tika lagi sakit, jadi Bu Tika kasih tugas lewat Bu Isna." Jelas Rendy.

"Lo habis darimana Dei? Hampir satu mata pelajaran, bolos ya lo?" Timpal Sandy.

"Yeuh! Enak aja! Kagak kagak! Gue lagi dihukum ini habis ini lanjut ngebersihin gudang" jawab Deira.

"Mang boleh?"

"Gaada yang bisa ngelawan perintah Pak Yudi bukan? Jadi mau gak mau kudu lakuin walaupun ketinggalan jam mata pelajaran." Pungkas Deira.

"Prihatin."

"Dih? Gitu doang prihatin!"

Tak ingin berlanjut berbincang yang tidak bermanfaat Deira pun menunggu Reymond datang kekelas, tapi kok lama, ya sudah Deira langsung mengambil berkas Reymond untung saja di laci jadi dia tak usah otak atik tas Reymond semakin membuat merasa dirinya tak sopan.

"Heh! Deira ngambil ngambil bae lo!" Celetuk perempuan yang duduk dibelakang kursi Reymond jadi terlihat betul Deira mengambil tanpa ijin.

"Hehehe, soryy gue lagi buru-buru banget nanti gue bilang Reymond dan tolong bilang tadi gw disuruh Bu Yuni yang ambil, dadah man teman." Sahut Deira tergesa gesa

Deira sangat hati hati membawa berkas Reymond, tak ingin terlalu mengusik privasi. Berjalan tanpa melirik berkas Reymond dengan santai, entahlah apa yang dia hindari malah terjadi dia melihat biodata Reymond, hmm.. Syukurlah hanya biodata tidak lebih dalamnya lagi.

Tapi, dia sedikit terkejut, karena Reymond lahir 2 tahun lebih tua dari Deira! Whatt?? Bisakah seperti ini? Bukannya dia bisa saja langsung loncat atau lebih tepatnya ujian sepaket? Toh Deira akui Reymond pinter. Tapi kenapa bisa dia....

"Ngapain lo ambil berkas gue?" tanya Reymond yang sudah berdiri didepan Deira tanpa Deira sadari.

Deira mendongakan kepalanya, "sorry tadi gue disuruh Bu Yuni, gue udah nunggu lo datang tapi ga datang-datang yaudah gue ambil karena gue juga lagi buru-buru." Jelas Deira yang langsung memberi berkas itu kepada Reymond.

"Ohh, ngapa kasih ke gue? Udah sono kasih ke Bu Yuni gue mau langsung kekelas." Jawab Reymond santai.

Deira pun terdiam, binggung setelah sadar.
Apa-apaan ini? Udah dia ketakutan ehh seenaknya nyuruh untung ganteng mirip bias:)

"DEIRAAAA!! JANGAN KABOR LO" Panggil Alvaro ngegas membuat dua sejoli itu menoleh.

Sepertinya untuk pertama kali Deira berterimakasih dengan Alvaro karena dia bisa ngambil kesempatan menolak suruhan Reymond, cape borr ruang BK jauh bett dari posisi sekarang ke ruang BK.

"Hehehe, sorry ya rey gue dipanggil, ini lo aja yang keBK kan berkas lo" tolak Deira halus, lalu langsung ngibrit kearah Alvaro.

"Niat kabor lo ya?" tanya Alvaro setelah Deira berada disampingnya.

"Gak lah, ya kali."

.

.

.

"Akhirnya selesai juga." Lega Deira saat melihat gudang sudah bersih.

"Dei? Lo kpopers?" tanya seseorang tiba-tiba.

Deira kaget dan otomatis tubuhnya ia putar kearah suara.

Sudah tahu orangnya Deira langsung tatap malas, "iya, ngapa?" ketus Deira.

"Plastik" celetuk nya.

"Lo limbah plastik" sahut Deira.

"Enggak tuh, gue alami trulala" bales Alvaro.

"Mereka juga alami trulala lebih UNREAL sampe lo gak terima kegantengannya kalahin si kadal kim ini" tekan Deira.

"Apa gunanya stan mereka?"

"Guna-nya, supaya gak gila karena dunia ini sudah gila lebih tepatnya manusia yang didepan gue" Jawab Deira.

"Justru lo yang gila ama mereka!" Lanjut Alvaro mengajak berdebat.

"Tau darimana gue gila?"

Shit! Bukan Deira yang gila kpop tapi ini hanya sebuah cara agar ada pembicaraan dengan gadis yang ia suka, Deira terlalu ketus sehingga tak ada cara lain untuk meledeki apa yang Deira suka.

Beberapa sekon terjadi keheningan.

"Lo sama sekali gak ingat gue?" Tanya Alvaro kini membuka topic setelah dia tidak ingin melanjuti topic sebelumnya, takut salah ngomong dan membuat hubungan pendekatan nya gagal.

"Inget? Inget apa? Gue baru kenal lo pas gue nolong selingkuhan lo terus tau nama asli pas hari pertama basket." Bohong Deira. Jujur Deira juga ingin menanyakan hal ini kepada Alvaro, tapi sepertinya Alvaro tak inget secara benaran, karena saat itu Deira is just a secret admirer of Alvaro.

"Lo lagi dekat sama teman lo tadi?" tanya lagi Alvaro.

"Teman saha? Yang mana?" binggung Deira.

"Yang tadi di koridor" jawab Alvaro, memutar bola matanya malas.

"Lagi dekat? Enggak biasa aja" jawab seadanya Deira, tak sadar Alvaro melegakan nafasnya dan tersenyum tenang.

"Sorry"

"Hah?"

"Eh gak jadi"

"Gaje!"

.

.

.

"Habis dari mana lo? Kenapa gak sekalian bolos bawa tas lo gak usah masuk kelas" celetuk pemuda itu saat kursi sampingnya sudah diduduki manusia.

Deira kaget, datang datang langsung mendengar ucapan seperti ini.

"Gue gak bolos." Bales Deira.

"Selamat pagi Bu" Sapa anak anak saat wanita paru baya mendatangi kelas mereka.

"Pagi anak anak, simpankan buku kalian hari ini kita ulangan." Titah guru itu dengan wajah santai memberi senyuman manis.

Sepertinya ini karma? Tadi ia berbohong bahwa sedang ada ulangan pelajaran Bu Isna demi tak berurusan dengan kakak kelas nyebelin itu. Sekarang benar benar terjadi ulangan harian yang sama sekali Deira tak ada persiapan.

Deira yang baru duduk, berharap hari ini free class ternyata adanya pusing class, ya sudahlah Deira mengerjakannya sebisanya saja tapi seperti nya Deira pasrah saja dapat berapa nilainya.

💭TBC🌟



Huhuhu sepertinya ngebosenin yaa?:(




W up chap ini saat pukul 22.00 karena dikorea kn jam 00.00 dimana sehun ultah~



Karena akan mau triple up, jadi tripple juga vote nya :3

Mendadak FanboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang