dua puluh empat

3 1 0
                                    

Pertama tama maaf kalo ada kesalahan soal cara-cara bansos atau ketempat bencana nya ya

aku nulis ini dibantu dengan cara membayangkan bagi bansos, kalo lebih dalamnya ada kesalahan maaf ya

kalo mau mengoreksi kesalahan bisa di DM aja
siapa tau koreksi kalian jadi makin bagus ceritanya

Happy Reading💕







"Reymond," panggil Deira.

Merasa terpanggil dia pun menoleh melihat gadis yang baru duduk disamping mejanya.

"Minjam catatan tadi mtk dong." Pinta Deira.

"Ya Tuhan ada yang lebih merepotkan daripada adek gue." batinnya.

Reymond yang tak mau mendengar suara Deira langsung memberi catatannya.

Deira pun menerima dan tersenyum, "tenkuy to."

Deira membuka isi catatan mtk itu, salah fokus dia karena pr yang tadi dia ga kerjakan benar semua dari sepuluh soal hot menurut Deira.

Deira takjub.

Dia pun melanjutkan tangannya menulis semua catatan walaupun kakinya sedang pegel karena berdiri tapi tangannya masih bisa nulis cepat.

"Kalo berantakan gimana bisa paham." Kata Reymond tanpa melihat Deira tapi ucapnya menuju ke tulisan Deira yang berantakan.

Deira tak mengubris.

"hapus gak!" Galaknya sambil memberi tipe-x.

"hehehe iya iya." Bales Deira dengan kekehan garing karena takut liat tatapan dingin Reymond.

"Udah to."

"Paham nomor satu gak?" Tanya Reymond masih dengan muka tanpa ekspresi.

"Paham," bohong Deira.

"Gausah bohong." Tegas Reymond.

"Lo bohong! Sini gue ajarin." Ucap Reymond meninggikan suaranya.

Deira agak takut.

Saat Reymond mengajari Deira semuanya serba kelembutan.

Vibes nya seperti Yoshi Treasure:(

Tidak ada tatapan dingin, tak ada suara tegas nan dingin dari Reymond. Pria yang mirip Haruto itu memberi penjelasan dengan lembut kepada Deira.

"Ketua kelas disini sama wakil ketua kelas dipanggil." Alvaro menganggui acara belajar Deira Haruto ehh ralat Deira Reymond.

Alvaro datang sebenarnya kaget.

Entah ada apa dia ngerasa gak suka atau ada rasa kesel tapi dia tutup dengan muka bodo amatnya.

Deira yang melihat kesel kepada kakel nyebelin itu menganggu belajarnya.
Padahal Deira sudah fokus sudah agak paham ehh malah di buyarkan kefokusannya dia.

Deira menghela nafasnya dengan kasar.

"Dipanggil siapa?" Ketus Deira.

"Ketos baru, Zayn." Jawab Alvaro lalu pergi.

Punggung Alvaro menghilang.

"Paham ga?" Tanya Alvaro membuyarkan Deira yang melamun.

"Paham apa?" Tanya balik yang kebinggungan.

"Ish mtk tadi, bodoh." Kesel Reymond.

"Heheh paham paham, yok ke kelas ka zayn." Bales Deira sambil berdiri.

"Mang lu tau kelas dia?" Tanya Reymond.

"Taulah sekelas sama kadal Alvaro." Ujar Deira.

Mereka keluar kelas berdua.

Mendadak FanboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang