dua puluh delapan

4 1 0
                                    

"Dih! Apa apaan pake baju begituan?" Protes Alvaro saat membuka pintu kamar matanya langsung terarah ke ruang tamu. Melihat ada Deira duduk santai dengan momi.

"Emang kenapa Ki? Ini momi yang suruh, baju shopy momi gak muat buat momi, jadi momi coba ke Deira ternyata muat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang kenapa Ki? Ini momi yang suruh, baju shopy momi gak muat buat momi, jadi momi coba ke Deira ternyata muat." Jelas wanita paruh baya itu.

"Lagian ada ada aja beli baju yang model begituan. Ya mana cocok kalo di pake momi." Ketus Alvaro.

"Deira. Ganti baju." Perintah Alvaro tiba tiba.

"Alvaro? Cepat mandi gak malu belek keliatan?" Momi Hanna berceletuk.

Brakk!!

"Ciaaa ciaaa Alvaro udah mulai tuh Dei... kamu pake baju begini aja udah ngamuk." Ucap Hanna setelah merasa aman untuk bergosip dengan Deira.

"Hehehe," kikuk Deira.

Wanita paruh baya berambut panjang itu pun menatap lekat Deira.
"Vira, liat anakmu sudah besar. Dia gak mau perempuan yang dia suka hm lebih tepatnya dicintainya itu memakai baju atau celana yang kurang bahan." ucap momi Hanna, setelah itu ia menatap anak angkatnya sedang memberi senyuman kepada perempuan remaja itu momi Hanna pun ikut tersenyum.

"Kamu risih gak pake baju seperti ini?" Tanya Momi Hanna.

Deira binggung, sebenarnya dia gak terlalu merasa risih tapi juga merasa tak nyaman, sedikit.

Gadis itu sedikit merasa tidak nyaman, tapi ia ingin juga mencoba memakai baju bermodel seperti ini. Dia sangat jarang memakai outfit yang terbuka.

"KAK DEIRA! AKU SUDAH MEMBERESKAN LEGO KUU.. AYO PERGI!" Seru bocah perempuan membuat percakapan tadi hilang dibicarakan.

"GOOD GIRL! Sekarang waktu nya sarapan!" Sahut Deira mengambil sarapan yang sudah diletakan sembari menunggu anak asuh nya selesai membereskan legonya.

"Momi. Ipad aku dimana?"

"Ohh iya! Tadi momi chager di kamar kiki"

"Kak Dei, may I ask you to take my ipad please?" Pinta bocil itu.

"Of course, dear." Balasnya.

Deira pun meninggalkan Sheyla yang sedang mengunyah bubur sambil menonton Shiva.

"Kim?" Panggil Deira sebelum masuk.

"Kimm???" Sekali lagi.

"Kim Alvaro Wijaya?! Lo dengar gak sihh???" Kesel Deira disertai dengusan kecil.

"Ye! Gua dengar kenapa? Mau masuk? Gua lagi buka baju." Jawab didalam sana.

"Ohh. Kalo keluar sekalian ya bawa ipad Sheyla yang di charger."

Klekkk...

"AAAAAA"

"Lo ngapain sih belom pake baju udah keluar- keluar?!!" Tanya heran Deira seraya menutup matanya rapat rapat.

Mendadak FanboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang