dua puluh enam

3 1 0
                                    

    Hari ini, tiga hari lagi mereka akan menuju tempat pengusian para korban bencana untuk melakukan bansos dan baksos.

Dimana hari ini.
Seluruh osis sibuk membeli bahan bansos, tinggal ngambil ditoko sih soalnya seminggu sebelum berangkat udah dipesan sama pihak sekolah.

Jadi hari ini mereka sibuk mengemasi barang barang, atau barang titipan dari siswa siswi.

"Deira, Reymond, Dave lu betiga ngurus barang barang yang dititip ya." Ucap Zayn memerintah.

Segera mereka bertiga berkumpul mengelilingi barang yang telah dititip untuk dibagikan ke orang yang membutuhkan.

"Ini titipan barang dari Sasa kelas MIPA sepuluh B," ucap Deira melihat kardus yang tertera nama.

"Kak, ini namanya kagak usah kan? Ditutupin atau dibagemana?" Teriak Deira, karena jarak dia ke Zayn sedikit jauh dan keadaan sedikit berisik dengan suara plastik ataupun lakban.

"Di tutupin aja, tapi ditulis namanya di kertas yang tadi gue kasih."

"ohh iya iya."

"Dei!"

Deira menoleh ternyata ada Amalia dan Lonna.

"Kamu jadi sumbangin baju baju lama kamu?" Tanya Amalia, karena tadi malem Amalia bantu Deira membereskan lemarinya.

"Iyalah, sumpek lemari gue, dan ga muat lagi jadi daripada penuhin lemari mending berbagi."

"Ehh kalian kenapa bisa di ruang sini?" Tanya Deira.

Karena nih ruang osis udah di tutup dan para anggota lengkap jadi tidak akan diizinkan  jika masuk tanpa kepentingan.

"Biasa dari orang dalam." Celetuk salah satu anggota mereka.

"Bacot nih!!!!" Tak terima Lonna.

"Hehehe janda janda"

"Lo tuh janda." Ketus Lonna.

"Wehh ngapa jadi ribut dah." Zayn pun datang.

"Balek yuk Lia, kita membawa keributan." Sarkas Lonna.

"Yaampun by," lemah Zayn kalo Lonna sudah memberi suara sarkasme.

Sebenarnya Zayn tau si Lonna pasti paham keadaan sekarang, tapi karena kemarin malam ada sesuatu yang menjadi pertengkaran dingin ini.

Makanya Zayn gak kejar, Lonna orangnya pengertian tapi  karena kesalahpahaman jadi pengertian Lonna tertutup oleh ketusnya.

"ooanjj gue lupa!" Ucap Zayn teringat sesuatu.

"Apaan kak?" Tanya Deira.

"Lu sama Alvaro ke toko mie langganan sekolah kalo bansos, gihhh" Perintah sang ketos.

"Lah kenapa si Kim? Ogahh gue!" Tolak Deira mentah mentah.

"Sama gue aja" Ucap Reymond menawarkan diri.

"Masalahnya tuh si Alvaro yang tau karena taun lalu juga Alvaro yang beli sama kakel." Jawab Zayn.

"Kakel ya cewek?" Tanya Deira kepo.

kok jadi nanya gitu dei?
kenapa hayooo

"Iyalah, udah sono gih ke Alvaro di lapangan basket." Perintah seenak nya lagi.

Deira melangkahkan kakinya keluar ruang osis.

"Wah Dei! kenapa keluar, diusir?" Tanya Lonna yang bertemu dengan Deira di tangga.

"Tau tuh pacar lu seenaknya milih gue ke toko ditemanin si kadal kim." Jelas Deira kesel.

"Wahh jangan jangan doi gue penumpang kapal KimDei nihhh, gue juga dukung lu sama Alvaro dari pada sama rey terlalu haruto buat kamu yang---"

Mendadak FanboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang