s i x t e e n

4 2 4
                                    

vote sebelum baca

happy reading🌼




           Dua gadis cantik, kini cepat pulang dari Caffe karena memang niatnya ingin cari hiburan, toh tadi adeknya bantuin walaupun ada upahnyam

tok... tok... tok...

"Siapa Dei?" tanya Amalia sedang menyisir rambutnya.

"Gatau kamu aja gih yang buka." Suruh Deira yang sedang rebahan.

"Entar kalo Ka Govind gimana? Penampilan ku lagi ga ngepang dan make kaca mata Dei." Sahut Amalia was-was.

"Ohh lu pake kacamata aja terus rambut lu lu ikat dibelakang atau kalo masih ada waktu bikin kuncir dua." Saran Deira yang sedang bersantai dikamar.

"Hmm, okelah." Patuh Amalia yang setelah menyisir rambutnya lalu dia kuncir dua rambutnya.

tok.. tok.. tok..

"sabar" Ucap Amalia yang menuju ke pintu.

Ceklek

"BUNDA!!!" Seru Girang Amalia.

"AMALIA!" Bales Bundanya Amalia sambil merentangkan tangan.

terjadilah teletabis.

"Bunda kangen sama kamu nak" Ucap Bunda Amalia yang memberi kecupan didahi anaknya berkali kali.

"Sama bunda, Amalia kangen bunda" Amalia membalas kecupan dahi dari ibunya dengan Kecupan dipipi bundanya.

"Siapa Dei? Bunda!" Tanya Deira sambil melangkahkannya kakinya keluar dari kamar.

"Ululu Deira! makin glowing aja ya?" Bunda Amalia yang melihat Deira, sambil bercanda.

"Ish bun aku gamau glowing takut diincer laki laki entar diguna guna sama yang sirik." Canda Deira.

"Huss! ngomong nya!" Tegas Ayahnya Amalia.

"maaf om."

Ayahn angkatnya Amalia, Andra  dipanggil Om karena dia lebih nyaman hanya Amalia yang memanggilnya Ayah, sedangkan Bunda Nazwa tidak suka dipanggil Tante maka dari itu Deira memanggil Bunda.

Toh mereka berdua sudah menganggapkan Deira sebagai saudara Amalia.

"Jadi Ayah gak dipeluk nih sama Amalia?" Cemburu ayah Amalia.

"aaaa ayahhh aku kangen pelukan ayah" Ucap Amalia sambil merentangkan tangannya dan dibales ayahnya.

"seandainya bokap gue kayak begini, selama remeja gue gak pernah ngerasain pelukan bapak jangankan bapak emak pun jarang. Mungkin terakhir gue di peluk pas lima tahun kali ya...."- Batin Deira melihat Sang Ayah memeluk Anaknya dimasa remaja.

"Uhh,  anak ayah sudah besar! Bisa ditinggal sendiri,, ehh tidak tidak masih ditemani deh." Canda ayahnya sambil menoelkan hidungnya Amalia.

"ihh appa mah!"

"Apa Amalia jaga kamu Dei? Pasti malah kamu yang jaga Amalia manja ini kan?" Bunda ikutan meledek anak angkatnya itu.

"hehehe, iya bun aku jagain kok kemarin ada yang bully aku lawan." Balas Deira sombong.

"Ah! Ada yang bully Amalia?" Kata Ayahnya marah.

"Ayah jangan emosi gapapa kok! ini keputusan ku untuk berpenampilan" Ucap putrinya untuk menenangkan sang ayah.

"Iya yah! Gapapa entar juga yang bully Amalia bakal tersepona melihat anak bunda yang cantikk ini." Jahil Bundanya, sambil menggoda anaknya itu.

"Terpesona bun."

Mendadak FanboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang